Denpasar (Bisnis Bali) – Pada pertemuan IMF-WB, produk lokal terutama untuk sayur dan buah turut serta dalam penyajian menu untuk peserta dari penjuru dunia. Hal ini pun turut memberi peluang pada petani dan pelaku usaha hortikultura dalam mensuplai bahan baku.
Ketua Bali Hotel Associatin (BHA) Ricky Putra mengatakan, suplai bahan makanan untuk para delegasi didominasi produk lokal dan didukung beberapa produk impor khususnya daging sapi, daging kambing, dan beberapa jenis wines. Nantinya para delegasi akan disuguhkan mix menu antara western, Asian dan Indonesian food. Beberapa profuk lokal yang dibutuhkan yaitu sayur dan buah termasuk beberapa jenis bunga yang diperlukan untuk dekorasi hotel.
Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura (Aspehorti) I Wayan Sugiarta mengatakan, adanya IMF-WB, volume suplai ke hotel itu meningkat dua kali lipat.
Dalam ajang IMF-WB ini, pihaknya harus menyuplai kebutuhan buah dan sayur mencapai 1 ton dalam sehari. “Masalah memenuhi pasokan kami sudah terbiasa ke hotel, termasuk juga dalam hal meningkatkan volume. Karena di hotel itu kan ada high season dan even-even, jadi kami sudah terbiasa menyiapkannya,” ujarnya.
Belum lama ini ia dan pihak hotel rapat terkait pengiriman pasokan selama pertemuan IMF WB 2018. Pengiriman dilakukan pukul 10.00 malam karena pengiriman terakhir pukul 05.00 pagi. Selain buah dan sayur, untuk kebutuhan IMF WB, Aspehorti juga menyiapkan bunga orchid dan gemitir untuk hiasan ruangan dan tempat meeting.
Anggota Aspehorti yang terlibat sebagai pemasok hortikultura ada 5 perusahaan supplier bunga dan 4 supplier sayur dan buah. “Di samping anggota Aspehorti juga ada supplier lain yang tidak masuk anggota Aspehorti menyupply kebutuhan untuk IMF WB,” ungkapnya. (wid)