Kintamani (Bisnis Bali) – Sebagai sebuah perkumpulan budaya yang disponsori oleh asosiasi “The Belt and Road Entrepreneur Business Chambers ” , Bodhi One Belt One Road mengadakan upacara peresmian pusat pertukaran budaya (22/9 di Jalan Raya Kintamani no.100 X. Desa Sekardani Kabupaten Bangli Bali, dipercaya diberkati Hong shui yang baik, menunjukkan lingkaran dan suasana penuh budaya Bodhi.
Pusat pertukaran budaya yang diprakarsai Pengusaha China Peter Wang, mengatakan, tempat ini didirikan untuk memperkenalkan budaya Buddha ke Bali dan berinvestasi dengan dana sangat besar untuk memprakarsai membangun “Pusat Pertukaran Budaya Bodhi One Belt One Road ”yang pertama.
Dengan tujuan untuk mempromosikan Dharma dan membangkitkan cinta kasih serta membentuk retret dan pusat meditasi untuk melakukan pendidikan moral dan pertukaran budaya Buddha. Selain itu, mengembangkan panti asuhan, perguruan tinggi dengan tiga bahasa (bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin) , dan pendidikan berbagai teknis bagi yang miskin.
Pusat ini akan dikembangkan ke Australia, Kamboja dan negara-negara lain di sepanjang One Belt One Road yang akan terus diwariskan. “Bali merupakan salah satu pulau yang indah dan mempesona diantara 17 ribu lebih pulau di indonesia, yang mana keberadaannya juga di kenal sebagai tempat pariwisata yang memiliki sejarah budaya yang unik dan suasana religius yang kuat. Pilar industrinya adalah pariwisata dengan lebih dari 10 juta turis setiap tahunnya dimana 1 juta diantaranya adalah turis tiongkok,yang juga sebagai sumber wisatawan asing terbesar,” ungkap pendiri serta presiden kehormatan seumur hidup Asosiasi The Belt and Road Entrepreneur Business Chambers ini.
Pusat Pertukaran Budaya Bodhi One Belt One Road mencakup area seluas 10.000 meter persegi. Aula dan perpustakaan utama yang luas dapat digunakan untuk banyak tujuan budaya, tempat yang baik untuk meditasi. Altar didedikasikan untuk Dewa Sakyamuni Buddha. Saat peresmian, tim yang dipimpin guru besar Budha dari Putuoshan Temple di China akan ditempatkan, dan mengalunkan nyanyian suci, serta memberkati para umat.
Aula bisa untuk seribu orang. Di belakang aula tersedia taman yang indah dan beberapa kamar bersih serta ruang makan dan dapur lengkap,untuk sang Guru tinggal. Bagian belakang taman terdapat kebun jeruk dengan ratusan pohon jeruk manis .
Pusat Pertukaran Budaya Bodhi One Belt One Road juga memiliki perpustakaan dengan buku-buku yang kaya, aliran Buddha klasik dan Konfusius serta budayanya. Tersedia pula sejumlah ruang inap bagi umat yang jauh untuk tinggal ,berlatih dan bermeditasi.
“Pusat Pertukaran Budaya Bodhi One Belt One Road juga menyambut pemeluk agama lain untuk datang dan berkomunikasi demi mewujudkan kerukunan beragama, kerukunan antar pribadi dan harmoni sosial di Pulau Bali,” terang pengusaha sukses ini.
Peresmian One Belt One Road juga dihadiri perwakilan Kementerian Pariwisata RI, Asisten II bidang ekonomi pembangunan propinsi Bali Dewa Sunarta, serta mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang juga sebagai ketua kehormatan Bodhi One Belt One Road.
Made Mangku pastika menyambut baik didirikannya pusat pertukaran budaya ini. Apalagi pemilihan tempat yang tepat dan strategis, di mana lokasi ini memiliki keterikatan sejarah dengan bangsa Tiongkok, yang hingga kini bisa dilihat dengan adanya Pura Bingkang.
“Posisi Bali sangat strategis, karena berada di tengah-tengah antara Australia dan Tiongkok, jenis pariwisata yang dikembangkan adalah pariwisata yang berbasis alam dan spiritual, sehingga diharapkan tempat ini nantinya akan bermanfaat untuk kedua belah pihak utamanya dalam pengenalan pariwisata,” nilai Made Mangku Pastika.
Peresmian pusat pertukaran budaya ini juga diisi dengan penyerahan bantuan kepada yayasan gurukula Bangli dengan memberikan dana sebesar 10 juta rupiah. (ita)