Denpasar (Bisnis Bali) – Meski tak dapat mengatakan kejadian pertama di Bali, namun kelahiran bayi kembar 4 tergolong langka. Kehamilan kembar 4 ini, menurut Dr. IB Semadi Putra, So.OG, spesialis kandungan di RSIA Puri Bunda, terjadi 1 berbanding setengah juta kehamilan.
Kehamilan kembar dikatakan sangat berisiko, apalagi sampai kembar 4 atau quadruplet. “Risiko keguguran dan lahir prematur lebih sering terjadi. Sedang untuk ibu lebih sering mengalami hipertensi, diabetes dan anemia,” paparnya di RSIA Puri Bunda, jalan Gatot Subroto Denpasar, Jumat (31/8).
Selain itu gangguan pertumbuhan juga kerap terjadi pada bayi kembar 4. Namun dengan penanganan serius dan totalitas perjuangan yang gigih baik antara tim medis dan orangtua membuat kelahiran 4 bayi ini terwujud.
Pada 12 Juli 2018, Luh Gede Irin Pradnyawati sempat mengalami kontraksi dan flek saat umur kehamilan 28 Minggu, hingga harus dirawat intensif untuk mencegah persalinan prematur. Akhirnya pada kehamilan 32 Minggu (1 Agustus) berdasarkan pertimbangan medis dilakukan seksio sesaria untuk melahirkan ke empat bayi tersebut.
Bayi kembar 4 tersebut berjenis kelamin satu laki – laki dan 3 perempuan. Berat bayi waktu lahir masing-masing 1.660 gram, 1.530 gr, 1.470 gr dan 1.200 gr. Keempat bayi harus dirawat intensif hingga akhirnya dapat dipulangkan hari ini, Jumat (31/8).
Pasangan Luh Gede Irin Pradnyawati dan Putu Agra Ricna Sukarmawan yang selama empat tahun tak dikaruniai anak. Akhirnya dengan memanfaatkan teknologi reproduksi berbantu yang lazim disebut program bayi tabung akhirnya memiliki 4 anak sekaligus. (pur)