Dibayangi Pelemahan Rupiah  Ekspor Bali Turun hingga 16,79 Persen

224
Adi Nugroho

Denpasar (Bisnis Bali) – Pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS yang masih membayangi hingga kini, tampaknya belum mampu menggairahkan perdagangan dari Bali ke luar negeri (ekspor). Itu tercermin dari nilai ekspor barang dari Bali yang turun pada April 2018 lalu.

Kepala BPS Bali, Adi Nugroho di Denpasar, belum lama ini mengungkapkan, April 2018 lalu, ekspor barang Bali yang dikirim lewat sejumlah pelabuhan di Indonesia tercatat hanya 49.130.390 dolar AS. Paparnya, angka tersebut mengalami penurunan -16,79 persen dibandingkan nilai ekspor Maret 2018 yang mencapai mencapai 59.043.288 dolar AS. Sebaliknya, capaian April 2018 justru tercatat mengalami peningkatan 22,50 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 40.105.818 dolar AS.

“Penurunan  nilai ekspor dari  bulan  sebelumnya ini, dominan  dipengaruhi  oleh menurunnya  nilai  ekspor  tujuan  Australia yang mencapai  2.738.038 dolar AS atau  turun  -50,26  persen,” tuturnya.

Jelas Adi, selain  Australia,  negara  lain  yang  juga  menunjukkan  penurunan  adalah  Tiongkok  2.461.468 dolar AS, Hongkong 1.805.820 dolar AS, dan  Prancis 1.391.309 dolar AS. Katanya,  jika  dilihat  dari  jenis komoditas,  penurunan  secara  month  to  month  dominan  dipengaruhi  oleh  turunnya  nilai  ekspor  pada produk  perhiasan atau permata mencapai 3.525.440 dolar AS,  produk  ikan  dan  udang 2.843.575 dolar AS dan  produk pakaian  jadi  bukan  rajutan  1.864.901 dolar AS.  (man)