Denpasar (Bisnis Bali) – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) didorong untuk mempromosikan produknya lewat ajang pameran. Diharapkan, dengan gencar melakukan promosi melalui pameran, akan mampu menguatkan ekonomi.
”Pemerintah terus mendorong secara berkesinambungan pagelaran atau event promosi, di antaranya melalui kegiatan pameran atau bazzar produk baik lokal, nasional maupun intenasional,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Gede Indra, S.E., M.M., saat membuka bazzar UKM Bali ke-1 yang diselenggarakan Himpunan Usaha Kecil dan Menengah (Hipakenaa) belum lama ini di Lapangan Puputan Renon sebelah Barat Bajra Sandi Denpasar.
Menurut Gede Indra, pertumbuhan ekonomi dominan akibat pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Bahkan, data menunjukkan baik daerah maupun nasional jumlah UMKM di atas 90 persen dari jumlah pengusaha umumnya. Untuk itu, kontribusi yang cukup besar ini perlu secara berkesinambungan diberdayakan. Salah satu cara yang paling efektif dan tepat sasaran melalui rutin mengikuti bazzar pameran dan lainnya. Guna mempromosikan produk unggulan masing masing pelaku UMKM, di samping ajang pameran dan bazar produk ini dapat dilakukan penjualan langsung.
”Sebenarnya ajang pameran itu masih salah kaprah sampai saat ini. Pameran selalu dianggap untuk ajang menjual produk secara langsung, sehingga pameran berkesan pasar pada umumnya. Sebenarnya pameran adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk. Ajang pameran dipergunakan untuk mencari partner bisnis, sehingga memiliki jaringan bisnis yang lebih luas. Pameran ajang pertemuan antara produsen atau pelaku usaha pemilik produksi dengan pembeli atau buyer. Kemudian peserta pameran berusaha menata atau men-display produk semenarik mungkin di stan-stan yang disediakan penyelenggara agar mampu menarik perhatian para pengunjung atau buyer,” katanya. (sta)