Denpasar (Bisnis Bali) – Pada 2020 kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai yang tersedia saat ini akan terpakai secara penuh. Otoritas Bandara Ngurah Rai wajib menyiapkan alternatif termasuk perluasan bandara yang dipikirkan secara profesional, realistis dan jangka panjang.
Dewan Pembina Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Bagus Sudibya, Minggu (1/4) mengatakan, sesuai rencana dan perhitungan kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai akan naik untuk sampai 2025. Bandara akan mampu melayani penumpang dengan kapasitas 25 juta per tahun.
Ia menjelaskan, dengan pertumbuhan pariwisata kenyataannya perkembangan pemanfaatan Bandara Ngurah Rai lebih dinamis. Pada 2020, kapasitas Bandara Ngurah Rai akan terpakai secara penuh, sehingga harus ada alternatif.
Dipaparkannya, pada bagian lain percepatan pertumbuhan akomodasi melebihi estimasi perencanaan bandara. Itu sendiri terjadi karena ketimpangan percepatan pertambahan akomodasi.
Lebih lanjut dikatakannya, pada 2017 jumlah akomodasi tersedia 130.000 kamar di Bali. Jumlah kamar terjadi over supply.
Menurutnya, Bandara Ngurah Rai pemanfaatannya sudah hampir 100 persen. Jika tidak terjadi perluasan atau penambahan ruang tertentu, Bandara Ngurah tidak mampu memenuhi peningkatan kebutuhan pengguna bandara. Ini mencakup penambahan ruang VIP untuk tamu negara, runway, parkir pesawat dan lainnya.
Bagus Sudibya melihat belakangan ini perluasan bandara dengan reklamasi memunculkan penolakan dari beberapa kalangan masyarakat. Bagaimanapun pembangunan termasuk perluasan bandara juga mengandung risiko. Tidak ada pembangunan tanpa kompromi. Ini harus ditimbang-timbang secara profesional, realistis dan jangka panjang. (kup)