Tabanan (Bisnis Bali) – Pascadigelar Oprasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP CBP) oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan dengan menggandeng Bulog Bali, harga beras di tingkat pedagang besar sudah mulai menunjukan penurunan. Sayangnya, meski turun, kisaran harga yang ditawarkan pedagang masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras kualitas medium.
Ketua Pelaksana TPID Kabupaten Tababan, I Gst. Putu Ekayana, di Tabanan, Jumat (9/2) mengungkapkan, dari pemantauan harga beras kualitas medium di sejumlah pedagang besar. Di antaranya, Toko Pandak dan Dana Artha, harga beras kualitas medium rata-rata sudah mulai turun saat ini. Contohnya, di Toko Pandak didapati harga beras untuk isian kantong 25 kg sudah dijual di level Rp 245.000 atau Rp 9.800 per kg, sedangkan di Toko Sedana Artha, harga beras medium Bulog dijual untuk satu karung isian 15 kg dipatok Rp135.000 atau kisaran Rp 9.000 per kg.
Jelas Ekayana yang juga Kepala Bagian Ekonomi Kabupaten Tabanan, harga yang dipatok oleh pedagang besar tesebut sudah mengalami penurunan, meski masih berada di atas kisaran HET yang diatur pemerintah, yakni Rp 9.450 per kg.
Di sisi lain akuinya, harga beras kualitas medium untuk di tingkat pedagang kecil atau pengecer, harganya masih tidak bergerak signifikan dari sebelumnya, bahkan tetap sama.
“Mereka beralasan harga beras ketika saat membeli sebelumnya dibeli dengan harga mahal, sehingga kini dengan masih adanya stok beras tetap dijual dengan harga yang mahal pula ke pasaran, yakni Rp 11.000 per kg,” ujarnya.
Sambungnya, terkait hal itu pihaknya berencana akan menggelar rapat dengan melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan dan Bulog Bali untuk menyikapi kondisi harga beras terbaru setelah digelarnya OP CBP.
Akuinya, dari rapat tersebut, nantinya baru bisa diketahui apakah kegiatan OP CBP akan kembali dilanjutkan atau malah dihentikan, mengingat dalam waktu dekat ini juga akan terjadi panen raya. (man)