Rabu, Mei 8, 2024
BerandaBaliBangkitkan Semangat Perempuan Bali

Bangkitkan Semangat Perempuan Bali

WOMAN Bali Association (WBA) terbentuk bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2020 lalu.

WOMAN Bali Association (WBA) terbentuk bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2020 lalu. Organisasi ini lahir di tengah pandemi Covid-19 dengan latar belakang pemikiran mengajak perempuan Bali untuk berkontribusi membantu masyarakat yang dilanda kesulitan.

Founder WBA, Suwandewi Aeschlimann, S.Sos., M.M. mengatakan, organisasi ini dilatarbelakangi dengan situasi pandemi yang membuat banyak wanita, terutama ibu ibu kebingungan karena tidak memiliki kegiatan apa pun. “Tujuan dari dibentuknya organisasi ini adalah murni untuk melakukan kegiatan sosial. Seperti halnya, memberikan sumbangan sembako, membantu panti jompo, mendukung bisnis satu sama lain dalam organisasi ini dan lain sebagainya. Jadi, kami mengajak seluruh wanita di Bali agar bergabung untuk memberikan kontribusi dan dukungan, sehingga visi dan misi dari WBA ini dapat terwujud,” ujar Suwandewi.

Ketua WBA Ni Luh Suastini atau yang akrab dipanggil Jro Yeye juga menegaskan, pihaknya konsisten membuat kegiatan sosial setiap bulannya. Tentunya tetap dengan tujuan membantu sama lain dan meringankan beban masyarakat. Dengan karakter wanita Bali yang luar biasa, keyakinan WBA untuk berkembang itu selalu tumbuh, tidak patah semangat. Tagline yang dipegang teguh adalah “Dari Bali, oleh Bali, untuk Bali.”

Selaku Humas WBA, Ir. Hj. Nimmi Gulam menyatakan empatinya lantaran melihat perempuan-perempuan tangguh di Bali dibatasi langkahnya oleh pandemi. Sehingga semangatnya akan ditumbuhkan kembali, salah satunya dengan mengadakan kegiatan pada 22 November 2020. Acaranya berupa festival bazzar yang mengundang pengusaha dari anggota WBA dan juga di luar anggota untuk berkontribusi. Selanjutnya ada fashion contest dan live music.

Program acara yang diselenggarakan ini memiliki tujuan yang baik. Ketangguhan wanita dalam mengurus rumah tangga, berbisnis, dan khususnya di Bali ada kegiatan menyama braya, dikumpulkan dalam sebuah wadah untuk menyalurkan ide dan partisipasi melakukan kegiatan sosial, saling membantu, mendukung dan menginspirasi.

“Tentunya semua kegiatan yang akan dilakukan tetap menerapkan protokol kesehatan yang disiplin. Acara tersebut juga dilakukan di tempat terbuka, yakni di Pantai Mertasari, Sanur. Sekarang, untuk memantapkan persiapan acara tersebut, sudah dibuatkan taman anak. Jadi, bagi orang tua yang mengajak anaknya dapat lebih mudah dengan fasilitas tersebut,” tutupnya. *git

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer