Denpasar (bisnisbali.com) –Pasar bank perkreditan rakyat (BPR) sudah makin melek dengan teknologi. Oleh karena itu, SDM BPR harus tanggap dengan perkembangan teknologi, sehingga bisa memberikan layanan prima kepada para nasabah.
Sekretaris DPD Perbarindo Bali, Made Suarja, Selasa (24/9) mengatakan, untuk eksis dalam persaingan sumber daya manusia (SDM), BPR dituntut tanggap dengan perkembangan teknologi. Layanan berbasis teknologi akan menjadi bagian kebutuhan pasar BPR. “Jangan sampai pegawai bank gaptek dengan teknologi,” katanya.
Ia menjelaskan, ketika BPR tidak mengikuti perkembangan teknologi maka BPR akan merasakan ketinggalan. “BPR akan ketinggalan dari sisi pelayanan,” katanya.
Dipaparkannya, dalam memberikan pelayanan semua pegawai bank harus paham dengan risiko. “Jangan sampai sebaliknya SDM BPR ini menjadi pencetus risiko,” katanya.Lebih lanjut dikatakannya, tampilan SDM dalam melayani nasabah BPR juga akan menentukan kualitas layanan. Tindakan dan perilaku SDM BPR dalam melakukan pelayanan akan menentukan cermin kualitas layanan BPR kepada para nasabah. Untuk itu, pelayanan nasabah merupakan bagian pencitraan BPR kepada pasar.
Ia mengatakan, ketika SDM BPR salah dalam memberikan informasi dan pelayanan akan menjadi risiko. Untuk itu, seluruh insan dan unit BPR harus paham dengan manajemen risiko.
Suarja menambahkan, untuk menerapkan teknologi, BPR harus memperkuat permodalan. Dengan modal kuat, BPR bisa memperkuat dari sisi teknologi dan peningkatan kualitas SDM yang memahami teknologi. *kup