“Clustering” Jurus BRI Berdayakan Nasabah Ultra Mikro

333

Semarapura (bisnisbali.com) – Upaya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk berperan sebagai agent of development terus dilakukan. Kali ini BRI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro kepada nasabah ultra mikro yang naik kelas di Klungkung, Bali, Selasa (10/9). Hadir dalam acara tersebut Menteri BUMN Rini Soemarno beserta Wakil Direktur Utama Bank BRI Catur Budi Harto. 

Bank BRI bersinergi dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM meningkatkan kapasitas usaha para pelaku usaha ultra mikro program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang naik kelas. Pada acara tersebut, BRI juga memberikan bantuan sarana produksi usaha diantaranya mesin jahit, dan mesin obras, oven, kompor, hingga peralatan memasak sesuai dengan usaha yang dikelola.

Dalam peningkatan Kapasitas Usaha Mikro Kecil (UMK), tidak hanya terbatas pada pemberian kemudahan dalam mengakses pembiayaan KUR Mikro kepada para nasabah, BRI juga memberikan peningkatan pengetahuan pengeloaan keuangan maupun peningkatan hasil produksi dan pemasaran melalui program capacity building yang dilakukan pada Rumah Kreatif BUMN (RKB) BRI.

Di samping itu, Bank BRI juga melakukan program clustering dalam mendorong UMKM naik kelas. Tujuan dari clustering yang dilakukan oleh BRI di antaranya membentuk sebuah financial close system, memudahkan akses pasar, promosi dan networking, kemudahan dalam menyediakan off taker serta pembinaan yang lebih terfokus. 

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto di sela-sela penyerahan KUR Mikro kepada nasabah Mekaar naik kelas serangkaian peresmian Warung Internet Desa (Indes) di Desa Sedayu Tojan, Klungkung menyampaikan bank BRI memfasilitasi nasabah Mekaar yang telah dinyatakan lulus dalam proses pembinaan yang dilakukan oleh PNM untuk mendapatkan akses pembiayaan KUR Mikro BRI.
PNM Mekaar dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok. Di sinilah BRI hadir untuk peduli terhadap masyarakat kecil dan mikro, termasuk berpartisipasi mengembangkan usaha masyarakat kecil yang belum bankable menjadi layak masuk ke bank.
“Itu dalam bentuk KUR bunga 7 persen yang cocok dengan anggota Mekaar karena bunga ringan, dan sistem angsuran jangka panjang,” ujarnya.
Harapannya usaha kecil ini bisa naik kelas. Intinya BRI memberikan kemudahan syarat bagi nasabah Mekaar naik kelas yang akan mengajukan pembiayaan. 

Syaratnya cukup direkomendasi oleh PNM, memiliki kegiatan usaha, tidak dimintaagunan tambahan, proses cepat dan langsung masuk rekening tabungan.
Bank BUMN ini menargetkan 5.000 Mekaar harus naik kelas. BRI akan membiayai berdasarkan tiga siklus, bisa memperoleh Rp8 juta-Rp10 juta tergantung size dan bisnis.
“Tergantung jika mereka layak Rp10 juta atau Rp15 juta akan dibiayai. Intinya mereka harus terikat dengan kelompoknya sehingga pertemuan mingguan tetap ada. Angsuran mereka akan dibuat sama tetepi sebagian ditabung sehingga bisa maju,” jelasnya.
Ia pun menegaskan KUR hingga Rp25 juta tidak mensyaratkan jaminan. Prinsipnya jujur, disiplin dan keraja keras. “Orang yang seperti ini usahanya bisa naik kelas,” ucapnya.   
Menteri BUMN Rini Soemarno menyampaikan menyambut positif Mekaar yang naik kelas sehingga bisa mendapatkan pembiayaan dari pihak perbankan dalam bentuk kredit usaha rakyat. Oleh karenanya anggota Mekaar diharapkan terus berusaha dengan jujur, disiplin dan kerja keras sehingga bantuan dana KUR dari BRI bisa untuk memajukan usahanya ke depannya.
“Sangat bangga bisa naik kelas karena mereka akan bisa mendapatkan kredit dengan mudah dan mengembangkan produk,” katanya.
Rini juga mengimbau agar anggota Mekaar bisa menghasilkan produk yang bagus dan berkualitas sehingga bisa dibantu nantinya oleh rumah kreatif milik BUMN yang ada.*