Amlapura (bisnisbali.com) –Guna membantu masyarakat petani agar tidak banyak jual sapi untuk membeli air bersih, Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Karangasem dan relawan, seperti dari PMI, sejak Juni lalu menyerahkan 184 ribu liter air bersih.
Bantuan air itu sangat diperlukan masyarakat di wilayah tandus, agar bisa memasak, minum, MCK serta memberi minum ternak seperti sapi, kambing atau babi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ida Ketut Arimbawa, Jumat (6/9) kemarin di Karangasem mengatakan, terakhir Kamis 5 September, bantuan air bersih 5.000 liter diserahkan di Banjar Paleg, Desa Tianyar, Kubu, Karangasem. Bantuan air itu ditujukan untuk 80 KK petani yang tinggal di wilayah perbukitan yang tandus itu. Selain untuk memasak dan minum, air bersih mendesak diperlukan minum ternak sapi atau kambing. Sebab, di wilayah itu tak ada sumber mata air, sementara air hujan dari cubang atau bak penampung air hujan sudah mengering.
Saat ini, petani setempat hanya mengandalkan hasil kebun dari jambu mete yang hasilnya tak seberapa. Karena tandus, ladang sudah tak bisa ditanami dan harus menunggu musim bercocok tanam beberapa bulan lagi, saat turun hujan.
Arimbawa mengatakan, selain dari BPBD, sumber dana untuk bantuan air bersih bisa diajukan melalui perbekel/lurah diteruskan ke camat lalu ke Dinas Sosial yang dituju. Selama ini selain dari BPBD Karangasem, bantuan air bersih dari Dinas Sosial, PMI dan dari yayasan yang peduli.
Selain krisis air bersih di wilayah kering atau tandus pada masyarakat yang bermukim di sejumlah desa Kecamatan Rendang, Selat, Bebandem, Kubu, Abang dan Karangasem, petani ternak juga kesulitan pakan ternak.
Seperti tampak di beberapa desa Kecamatan Kubu dan Abang, peternak sapi selain ada yang mengurangi jumlah ternaknya dengan cara dijual untuk dibelikan air bersih, juga pakan ternak sapi diberikan kerupuk atau rumput kering yang direndam dalam air. Pakan rumput kering itu, diberikan kepada ternak sapi agar ternak bisa bertahan hidup. *bud