Denpasar (Bisnis Bali)-Investor banyak memilih menanamkan modalnya di sektor perhotelan di Bali. Executive Director PHRI Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen, Kamis (5/9) mengatakan, pelaku pariwisata yang mengembangkan bisnis perhotelan wajib mengedepankan kualitas layanan.
PHRI akan selalu mendukung segala bentuk bisnis yang membantu meningkatkan standar industri perhotelan di Bali. Ini terutama jika bisnis tersebut turut membantu memperkuat pebisnis hotel lokal dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri yang sangat dinamis ini.
Ia mencontohkan jaringan bisnis perhotelan OYO lebih banyak menggarap pasar budget. Walaupun menggarap pasar budget, industri perhotelan ini tetap menerapkan standar pelayanan yang baik. Pemerintah bersama industri perhotelan mesti bersama-sama menampilkan akomodasi dengan layanan berkualitas.
Purwa Sidemen meyakinkan, ketika produk hotel berkualitas maka layanan hotel tentu juga wajib berkualitas. Tujuan menampilkan industri perhotelan yang berkualitas guna mewujudkan sapta pesona. Wisatawan bisa merasa aman dan nyaman dan merasakan kenangan saat menikmati layanan hotel di Bali berstandar nasional dan intrernasional.
OYO Hotels & Homes Founder & Group CEO, Ritesh Agarwal, mengatakan OYO telah menjadi jaringan hotel terbesar di Indonesia dengan lebih dari 1.000 hotel dan 1.200 mitra pemilik hotel. Jaringan hotel OYO akan memperluas jangkauan dan membantu lebih banyak mitra pemilik hotel mentransformasi properti mereka menjadi akomodasi berkualitas dengan harga terjangkau dan memberikan pengalaman menginap yang terbaik untuk para pelanggan.
Rishabh Gupta, Country Head OYO Hotels & Homes, Indonesia, mengatakan sebagai ikon pariwisata di Indonesia, Bali adalah pasar yang krusial. Pariwisata adalah penyumbang terbesar ke pertumbuhan ekonomi Bali dan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 43 persen kunjungan wisata mancanegara dari seluruh Indonesia adalah dari pulau Bali. Sebagai industri penyokong pariwisata, industri perhotelan tentu akan mendapat keuntungan dari pasar berpotensi tinggi ini.
Data terakhir dari BPS juga menyatakan bahwa terdapat 551 hotel berbintang di Bali, yang terdiri dari 61 persen hotel bintang 1-3 pada tahun 2017. “Untuk bisa sukses di persaingan yang begitu ketat, dibutuhkan kemampuan memetakan solusi potensi serta tantangan di industri lokal,” ucap Rishabh Gupta.*kup