Denpasar (Bisnis Bali) – Kalangan pelaku industri yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Denpasar mengakui keberadaan dermaga penyeberangan di Sanur sangat diperlukan dalam upaya mendukung kelancaran transportasi serta kepariwisataan di Denpasar. Oleh karenanya dermaga penyeberangan di Sanur diharapkan bisa segera terealisasi.
Ketua PHRI BPC Kota Denpasar Ida Bagus Gede Sidharta Putra di sela-sela gathering dengan tema Denpasar Juara di Grya Santrian Hotel & Resort, Sanur, Jumat (14/6) mengatakan, pembangunan fisik dermaga penyeberangan yang menghubungkan Sanur ke Nusa Lembongan dan daerah lainnya sangat diperlukan saat ini.
“Dermaga penyeberangan belum ada sampai saat ini sehingga ketika ada tamu mancanegara yang akan menuju Nusa Lembongan sering kali berbasah-basahan untuk naik ke kapal. Kondisi ini tentu sangat disayangkan, apalagi Sanur sebagai kawasan pariwisata di Denpasar,” katanya.
Perlu segera ada dermaga penyeberangan di Sanur mengingat ada kurang lebih 1 juta orang wisatawan dalam setahunnya menyeberang ke Lembongan melalui kawasan tersebut. Tanpa ada standardisasi dari sisi penyeberangan tentu akan merugikan ke depannya dalam pengembangan pariwisata.
“Dengan adanya dermaga penyeberangan secara tidak langsung akan ada ruang yang tertata untuk tempat menunggu, meletakkan barang serta mencegah kekumuhan,” paparnya.
Terkait hal tersebut ia mengakui sudah ada informasi terkait rencana ada tiga pembangunan dermaga yang dicanangkan pemerintah pusat. Salah satunya di matahari terbit, Sanur yang sampai saat ini masih menunggu proses. Ia pun menyampaikan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap inilah maka melalui gathering yang melibatkan Dinas Pariwisata dan anggota PHRI Denpasar bisa memediasi apa saja kebutuhan anggota terkait kebijakan pemerintah dan masalah-masalah yang dihadapi anggota. Termasuk regulasi yaitu berkaitan dengan perizinan, penanamam modal, ketertiban serta mendengarka program-program Disprada Denpasar.
“Dari sana bisa mengetahui program pemerintah Denpasar dan bisa memberikan masukan sehingga gathering bisa memberikan solusi, pertukaran informasi dari industri dan pemerintah,” ucapnya.
Harapannya bisa menjadi Denpasar juara yaitu pariwisata menjadi terbaik. Spirit Denpasar juara tidak hanya memperbaiki kualitas juga kuantitas hingga servis pelayanan kepada tamu sehingga dari 11 persen Denpasar kuasai market di Bali bisa ditingkatkan menjadi 15 persen.
“Denpasar juara bagaimana kepuasan, kenyamaan wisatawan, penataan infrastruktur, penerangan jalan, hingga pengelolaan sampahnya,” tegasnya.
Sementara itu Kadisparda Denpasar Dezire Mulyani mengatakan, harapan adanya dermaga di Sanur memang menjadi harapan semua namun ada beberapa permasalah terkait kewenangan laut ada di provinsi sehingga perlu mendapatkan izin. Begitupula terkait perhubungan laut ada di kementerian.
“Sejauh ini keberadaan dermaga sebenarnya didukung provinsi,” ujarnya.
Kendtai demikian dalam upaya menduku kepariwisataan di Sanur, saat ini ada rencana revitalisasi atau pengembangan kawasan Sanur. Revitaisasi seperti penataan jalan dan sepeda, penerangan jalan, tempat istirahat, papan penunjuk arah dan lainnya.
“Untuk itu kami harapkan dukungan pelaku hotel dan masyarakat di Sanur sehingga rencana penataan bisa berjalan,” katanya. *dik