NEGARA-negara berkembang memiliki potensi yang sangat besar untuk investasi, tetapi sering dilanda berbagai macam permasalahan. Sudah banyak investor yang menyuntikkan dana besar dalam beberapa tahun terakhir ini, namun ketidakpastian yang terjadi belakangan ini bisa membuat para investor ragu untuk berinvestasi.
Terkait hal tersebut, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, perekonomian Indonesia sedang bertransformasi untuk mendukung gerakan Indonesia 4.0 yang diinisiasi oleh pemerintah. Indonesia menawarkan banyak peluang bagi investor global.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Bloomberg dan Standard Chartered Bank untuk membahas prospek masa depan negara ini dan ketahanannya terhadap tantangan ekonomi,” ungkap Thomas Lembong di acara Bloomberg Modern Markets Forum di Nusadua.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN dan jumlah populasi keempat terbesar di dunia, Indonesia mewakili semua tantangan dan peluang yang ada di Asia Tenggara serta negara dan pasar berkembang lainnya.
“Populasi kami masih muda dan sangat ramah gadget, tercermin dengan semakin populernya ekonomi digital serta tren industri pariwisata dan gaya hidup,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari strategi dalam merangkul pasar dan ekonomi modern, pemerintah mulai menggeser fokus dari sektor tradisional ke ekonomi digital.
“Sebelumnya, pertambangan dan komoditas merupakan penggerak perekonomian Indonesia. Sekarang, Indonesia menjadi semakin maju dengan perekonomian digital, industri pariwisata dan industri gaya hidup,” tegas Thomas.
Sektor-sektor ini dinilai akan menjadi penggerak perekonomian yang jauh lebih berkelanjutan, lebih ramah lingkungan, stabil dan inklusif. Pada saat ini investasi juga menjadi penggerak perekonomian Indonesia. (dar)