Bangli (Bisnis Bali) – Untuk meningkatkan kemampuan Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bangli, dalam pelaksanaan 10 pokok program PKK, utamanya pelaksanaan program Usaha Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (UP2K), Bupati Bangli I Made Gianyar, SH., M.Hum., M.kn, mengajak TP PKK dan Perbekel se Kabupaten Bangli, melaksanakan studi tiru ke Kabupten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Kedatangan rombongan Pemkab Bangli, diterima langsung Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH., M.Hum, di Pendopo Kantor Bupati Sidoarjo, sebelum melaksanakan study lapangan di Desa Banjarbendo.
I Made Gianyar mengatakan, selama ini PKK di Kabupaten memiliki peran yang sangat penting dalam bidang pembangunan di Kabupaten Bangli. Menurutnya, hampir semua program PKK di Kabupaten Bangli bisa disinergikan dengan program di Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Meskipun demikian, Bupati Made Gianyar melihat masih ada kelemahan dari kinerja TP PKK Kabupaten Bangli, utamanya dalam hal pengadministrasia kegiatan.
“Untuk urusan kerja, saya tidak pernah meragukan TP PKK Bangli. Namun saat ada lomba, administrasi selalu menjadi masalah. Untuk itu hari ini kami datang kesini (Sidoarjo), untuk belajar pengadministrasian,” ucapnya.
Dipilihnya Kabupaten Sidoarjo, karena berdasarkan informasi yang didapat melalui internet, UP2K TP PKK Kabupaten Sidoarjo, merupakan salah satu yang terbaik di tingkat nasional. Menurut Made Gianyar, semua kegiatan PKK kuncinya ada di UP2K.
“Kalau ini (UP2K) bisa berjalan dengan baik, pasti pintu untuk program lainnya akan terbuka lebar. Karena ekonomi memegang peranan vital dalam semua kegiatan,”jelasnya.
Menurut Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, selain program UP2K, masih ada program unggulan lainnya yang mungkin bisa ditiru dan dikembangkan di Kabupaten Bangli. Salah satunya program komen center yang sudah dimiliki Kabupaten Sidoarjo.
Dalam program ini, hampir semua jalan protokol dan desa di Kabupaten Sidoarjo bisa dipantau melalui CCTV. Selain itu, di sini juga ada program unggulan BMB, Berkas Melaku Dewe (berkas jalan sendiri). Dalam program BMB ini, masyarakat desa bisa ngurus KTP, akte kelahiran, surat kawin dan semua izin yang berkaitan dengan desa dan kecamatan, di desanya masing-masing, karena semua sudah terkoneksi dengan sistem.
“Program BMB ini sementar baru dijalankan di Kecamatan Sukodono, yang didalamnya terdapat 19 desa. Dari yang sudah berjalam, masyarakat sudah sangat merasakan manfaatnya,” jelasnya. (ita)