Denpasar (Bisnis Bali) – H-1 Hari Raya Saraswati berbagai permintaan sarana upakara ramai dilakukan. Di tengah permintaan tinggi serta pasokan yang kurang memadai, membuat harga kebutuhan upakara mengalami kenaikan, seperti yang terjadi pada buah dan pisang.
Salah seorang pedagang buah, Sang Ayu Anggawati, saat ditemui di Pasar Badung Cokroaminoto, Jumat (12/10) menuturkan, kenaikan harga lebih banyak terjadi pada buah impor. Beberapa jenis buah yang mengalami kenaikan seperti jeruk mandarain yang sebelumnya Rp35.000 per kilogram, naik menjadi Rp50.000 per kilogram, sankist Rp25.000 naik menjadi Rp35.000 per kilogram dan pear hijau dari Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kilogram. Termasuk lemon saat ini sudah mencapai angka Rp60.000 per kilogram dari sebelumnya Rp40.000 per kilogram.
Kenaikan harga buah ini, tak hanya dipicu dengan hari raya yang membuat permintaan tinggi, namun juga karena keterbatasan pasokan dan harga beli yang sudah tinggi. “Kenaikan harga sudah naik dari beberapa hari sebelumnya. Yang kemungkinan ini dipengaruhi oleh tingginya nilai tukar dolar terhadap rupiah,” ujarnya.
Kenaikan harga buah impor juga diakui pedagang buah lainnya, Jro Wiwik. Menurutnya, permintaan saat ini tidak terlalu banyak, yang hanya meningkat sedikit dari hari-hari biasa. “Kenaikan harga buah lebih pengaruh dollar, karena harga beli memang sudah tinggi dari beberapa waktu sebelumnya,”ungkapnya.
Selain harga buah, harga pisang juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi saat ini. Salah seorang pedagang pisang, Sri Purnawati, mengatakan, kenaikan harga pisang dipicu minimnya pasokan dari Jawa saat ini.
Harga pisang raja saat ini Rp25.000 per kilogram dari sebelumnya hanya Rp15.00 per kilogram, jenis pisang kepok Rp15.000 per kilogram dari sebelumnya Rp8.000 per kilogram. Diungkapkannya, satu sisir pisang rata-rata naik 3-4 kilogram. (wid)