Mangupura (Bisnis Bali) – Kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil serta bayang-bayang fluktuasi nilai rupiah membuat permintaan mobil berpotensi meningkat 10 persen. Kondisi ini juga berimbas pada fluktuatifnya harga jual yang rentan naik ratusan ribu rupiah.
Pengelola penjualan mobil bekas di Jimbaran, Komang Asrama mengatakan, yang namanya momen sudah biasa harga mengikuti kondisi pasar. Dalam arti saat terjadi peningkatan permintaan maka harga ikut terpengaruh. Begitupula sebaliknya jika permintaan minim.
“Belum berani memastikan nilai atau posisi pastinya, namun berbeda ratusan ribu rupiah dibandingkan hari biasa,” katanya.
Agustus ini masih mampu membuat penjualan mobil bekas menjadi menarik. Kondisi ini menjadi persaingan tersendiri sekaligus membuat prospek dalam meningkatkan penjualan.
“Adanya perbedaan harga tentu membuat masyarakat berusaha mencari mobil bekas termurah,” ujarnya.
Perbedaan harga dipengaruhi faktor tahun produksi maupun faktor kebutuhan, merek, spesifikasi, letak penjualan, kondisi mesin, body apakah cacat bekas tabrakan dan kelengkapan surat-surat.
Pada 2018 pasar Bali dinilainya belum banyak terpengaruh oleh bencana erupsi Gunung Agung maupun gempa Lombok. Buktinya keberadaan diler mobil bekas masih menggeliat dan tetap dicari konsumen.
Mobil masih dipandang sebagai sarana transportasi yang diperlukan selain kendaraan roda dua. Alhasil mobil bekas masih banyak dilirik semua kalangan. Dari sekian banyak jenis mobil, saat ini mobil seri MPV dengan segmen menengah ke bawah masih mendominasi penjualan mobil bekas. Sisanya MPV menengah atas dan sport.
Hal sama dikatakan pengelola mobil bekas lainnya, Nyoman Rai. Mobil merek tertentu paling familiar untuk masyarakat. Alhasil pasar mobil bekas masih potensial pada momen Agustus ini.
“Untuk harga tidak dipungkiri setiap daerah berbeda, sehingga ada masyarakat yang mencari ke daerah sekadar mencari harga murah,” katanya.
Aturan pajak progresif bukan menjadi kalangan masyarakat mencar mobil.
“Ada kecenderungan saat ini masyarakat mencari mobil ukuran kecil,” paparnya. (dik)