Gianyar (Bisnis Bali) – Untuk melahirkan desa wisata perlu ditopang sumber daya manusia (SDM) handal. Pendiri Yayasan Desa Wisata Nusantara, Mangku Nyoman Kandia Kamis (23/8) mengatakan melalui desa wisata academy dicetak kader desa wisata yang tangguh.
Komitmen Presiden Jokowi membangun 74.910 desa desa di Indonesia sangat tinggi. Ini mesti diikuti upaya pengembangan desa wisata. Selanjutnya pengembangan desa wisata bisa menumbuhkan pengembamgan home stay milik penduduk lokal.
Pengembangan desa wisata merupakan langkah tepat melibatkan masyarakat. Untuk itu, Yayasan Desa Wisata Nusantara di Desa Mas melalui Desa Wisata Academy berupaya mencetak kader desa wisata yang tangguh.
Yayasan Desa Wisata Nusantara telah mendidik peserta atau kader desa wisata angkatan pertama 19 -25 Agustus. Ini diikuti 12 desa wisata se-Indonesia di Kampus Desa Wisara Academy di Desa Mas Ubud.
Ketua Asosiasi Desa Wisata Indonesia, memaparkan selama seminggu peserta menginap langsung di homestay. Mereka diarahkan menginap di desa wisata sekalian merasakan kehidupan masyarakat desa.
“Adapun materi yang didapatkan kader desa wisata ini meliputi membuat pemetaan potensi desa, membuat paket wisata desa, promosi, pengembangan SDM dan net working,” ucap Drs. Mangku Nyoman Kandia, M.Ag.
Para peserta pelatihan desa wisata setelah balik ke daerahnya bisa mengaplikasikan ilmunya. Ini untuk pengembangan desa wisata di Seluruh Indonesia. Setelah berkembang, potensi-potensi di desa wisat mesti diinformasikan kepada wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara (wisman). Ini agar wiaatawan menginap di homestay milik penduduk setempat.
Menurutnya, homestay ini tersedia bagi wisatawan agar dapat merasakan kehidupan masyarakat di alam pedesaan. Untuk menjaring wisatawan mancanegara (wisman) pengelola home stay wajib meningkatkan kualitas layanan. Pasar home stay di Bali antara lain wisatawan yang tertarik belajar budaya Bali. Mereka ini melihat secara langsung kehidupan budaya masyarakat Bali.
Home stay akan terus hidup dan tumbuh. Ini seiring dengan peningkatan keinginan wisatawan mengenal kehidupan dan budaya Bali secara langsung di kawasan desa wisata.
Pengelola Kaya House Culture Workshop Desa Mas Ubud ini menambahkan potensi pengembangan home stay seperti di Bali masih terbuka lebar. Ini seiring upaya pemerintah dalam pengembangan desa wisata. (kup)