Denpasar (Bisnis Bali) – Pariwisata Bali Juni-Oktober termasuk bersamaan perayaan Idul Adha masih diramaikan wisatawan asal Eropa, Amerika dan India. Manajer Operasional Lestari Budaya Bali (LBB) Transport, Nengah Suastika Rabu (22/8) mengatakan, wisatawan mancanegara (wisman) asal tiga negara tersebubt menyukai desa wisata dan adventure.
Pasar Eropa, Amerika dan India memasuki masa high season pada Juni-Oktober. Ini baik pasar leisure, MICE, maupun cruise. Peningkatan penghandelan wisatawan Eropa, India dan Amerika saat masa high season mencapai 20 persen.
Pada masa high season wisatawan leasure lebih banyak memilih paket wisata reguler. Ini meliputi paket city tour Uluwatu, Kintamani, dan Bedugul. Bertepatan perayaan Idul Adha ada peningkatan pasar domestik. Wisatawan domestik (wisdom) juga lebih banyak milih paket wisata reguler.
Secara umum wisdom dan wisman menyukai wisata budaya dan wisata shopping. Sementara wisman dari Eropa,Amerika dan India lebih banyak menyukai wisata petualang. Wisman tiga pasar ini menyukai wisata petualang dengan mengelilingi Bali. Mereka menginap beberapa hotel di Bali seperti 1 hari di Singaraja, 1 hari di Candi Dasa, dan beberapa hari di qtempat lain termasuk di desa wisata.
Menurutnya, wisatawan Eropa suka melihat masyarakat di desa sedang bertani di lahan subak. Ini bisa dikemas dengan menyediakan paket wisata minat khusus. Pelaku pariwisata bisa menampilkan tradisi mepantigan di Gianyar, dan tradisi menebuk padi di Tabanan. Wisatawan bisa dilibatkan langsung dalam kegiatan panen padi, paket membuat minyak kelapa secara tradisional.
Nengah Suastika menambahkan paket wisata alam sangat kental dengan aktifitas kehidupan masyarakat lokal. Wisatawan salah satunya bisa ditawarkan menginap di Bukit Asah Karangasem. Ini merupakan wisata kemah di atas bukit. Masyarakat menyediakan transportasi sepeda motor sampai kayu bakar untuk wisatawan yang berkemah. (kup)