Kerugian Kebakaran Pasar Anyar Capai Rp8,5 M

340

Denpasar (Bisnis Bali) – Kebakaran yang melanda Pasar Anyar (Batu Kandik), Jalan Gunung Galunggung, Denpasar, Sabtu (11/8) kemarin membuat 108 kios dan los hangus terbakar. Prediksi kerugian dari bencana tersebut mencapai miliaran rupiah.

Dari pantauan di lapangan, kebakaran yang melanda blok 1 dan blok 2 ini turut menghanguskan beberapa kios dan los yang sebagian besar menjual pisang dan perlengkapan upacara. Kepala PD. Pasar Kota Denpasar, I.B. Kompyang Wiranata didampingi Kepala Pasar Anyar Sari, I Ketut Adiyasa di lokasi kebakaran mengatakan, berdasarkan data sementara sedikitnya terdapat 108 kios dan los yang terbakar dari 590 total kios dan los yang ada. Jumlah tersebut terdiri atas 19 kios di blok I, 47 los di blok I, dan 42 kios di blok II. Pihaknya belum dapat memastikan terkait penyebab kebakaran

Berdasarkan pendataan pada pedagang Minggu (12/8) kemarin, Kompyang Wiranata mengatakan,  kerugian ditafsir mencapai Rp8,5 miliar. Kerugian tersebut diklasifikasikan, diantaranya kerugian gedung mencapai Rp2 miliar, serta kerugian pedagang Rp6,5 miliar ditambah kerugian mobil carry dan motor yang habis terbakar.

Sementara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara turut prihatin terhadap musibah ini. Pihaknya mengintruksikan instansi terkait agar melaksanakan pendataan dan inventarisasi pascakebakaran. Selain itu, PD. Pasar Kota Denpasar bersama Kepala Pasar Anyar Sari diharapkan segara melakukan relokasi pedagang yang kios dan losnya terkena musibah.

“Mewakili Pemkot Denpasar kami turut prihatin dan pedagang yang terkena musibah agar bersabar. Sembari menunggu renovasi dan perbaikan pasar pascamusibah, agar disediakan tempat relokasi sehingga aktivitas pasar dan roda perekonomian tetap berjalan karena pasar merupakan salah satu obyek penting pengembangan ekonomi kerakyatan,” jelas Rai Iswara.

Salah seorang pedagang, I Wayan Rekin (68) yang menjual perlengkapan upacara ini mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kebakaran. Kejadian ini bermula saat ia hendak menjemur jajan perlengkapan upacara. Namun, asap pekat telah mengepul dari bawah tepatnya di blok I. Dalam sekejap api telah membesar dan menyebar ke kios dan los lainya. Ia memilih menyelamatkan diri tanpa memikirkan barang dagangannya.

“Ya kalau barang dagangan sudahlah, yang penting saya selamat dulu,” ujarnya dengan raut wajah sedih dan masih berkaca-kaca atas musibah ini. (wid)