Tabanan (Bisnis Bali) – Sejumlah nelayan di Kabupaten Tabanan mulai melaut setelah gelombang laut kembali normal. Kondisi tersebut dibarengi musim panen lobster, yang merupakan momen dinanti-nanti kalangan nelayan mengingat harga jualnya yang menjanjikan.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tabanan, Ketut Arsana Yasa, mengungkapkan, akhirnya nelayan di Tabanan bisa kembali melaut setelah hampir satu bulan hanya melakukan aktivitas di darat mengingat gelombang tinggi. Normalnya gelombang laut akan bertahan hingga seminggu ke depan, kondisi itu sekaligus menjadi peluang bagi nelayan di Tabanan untuk mulai melakukan panen lobster.
“Sudah ada beberapa nelayan yang mulai melaut dan sudah ada yang menangkap lobster. Tangkapan nelayan lobster ini, bahkan memenuhi standar ekspor. Yakni, 205 gram,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan salah satu pengepul lobster di Yeh Gangga Desa Sudimara Tabanan, Dewa Gede Ada Artana mengatakan, saat ini stok lobster sudah mulai tersedia. Akuinya, sebelumnya stok lobster memang sempat kosong selama satu bulan karena kondisi cuaca atau gelombang yang kurang bersahabat.
Akuinya, kondisi tidak adanya stok lobster tersebut, tidak hanya terjadi di Tabanan saja, namun hal serupa terjadi di hampir diseluruh wilayah Indonesia, khususnya sentra penghasil lobster. Itu pula yang kemudian membuat harga lobster ditingkat nelayan mengalami peningkatan yaitu Rp 350 ribu hingga Rp 380 ribu per kilogramnya.
“Stok lobster yang sedikit membuat harganya menjadi naik, karena permintaan pasar untuk lobster ini selalu ada,” ujarnya.
Tambahnya, kini untuk pasokan sudah mulai ada, bahkan Minggu ini sudah ada nelayan yang memasok 10 kg lobster. Musim lobster sendiri akan terus berlangsung hingga April 2019 mendatang,” tandasnya. (man)