Singaraja (Bisnis Bali) – Desa Sidatapa merupakan salah satu desa tua di kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Masyarakat di desa ini kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani perkebunan, dan berprofesi sebagai perajin bambu yang diwariskan secara turun-menurun.
Menganyam bambu di desa Sidetapa dulunya hanya menjadi pekerjaan sampingan dan untuk kepentingan rumah tangga dan pasar pasar lokal di Bali. Kini, melalui canggihnya teknologi pola anyaman bambu bergeser ke desain modern yang mampu menarik minat wisatawan mancanegara.
“Desa Sidatapa sekarang sudah menjadi daerah tujuan wisata di kabupaten Buleleng dan akan dikembangkan terus untuk dijadikan obyek pariwisata,”ungkap Wayan Ariawan dari Buleleng Harmoni belum lama ini.
Ke depan, kebiasaan masyarakat menganyam akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Sidetapa. Apalagi hasil anyaman bambu saat ini sudah mulai diperhitungkan di pasar global.
“Karena beberapa masyarakat Desa Sidetapa yang turut serta dalam kegiatan festival pameran baik di lokal maupun di luar kota cukup memberikan dampak yang positif untuk pasar kerajinan,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Sinar salah saeorang perajin dari Desa Sidetapa. Ia mengaku kerajinan bambu sangat diminati wisatawan Eropa seperti Inggris, Perancis, Belanda hingga Jerman. Tidak jarang tamu tamu yang datang ke desa sidatapa membeli langsung kerajinan masyarakat desa sidatapa sebagai suvernir yang di bawa ke negaranya.
“Semoga apa yang menjadi harapan kita bersama akan terwujud menciptakan pariwisata kerakyatan yang berbasis alam dan budaya untuk kesejahteraan masyarakat lokal,” harapnya. (ira)