Twin Lake Festival, Tingkatkan Kepedulian Masyarakat

351
Bupati Buleleng mengunjungi stand pameran di Twin Lake Festival.

Singaraja (Bisnis Bali) – Demi meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap dua danau yang ada di Buleleng yaitu Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang berlokasi di Kecamatan Sukasada, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng kembali menggelar Twin Lake Festival (TLF) 2018. Gelaran kelima ini diselenggarakan selama empat hari pada Rabu 4 – 7 Juli 2018.

Twin Lake Festival yang dibuka perwakilan Kementrian Pariwisata dan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST serta pejabat lainnya lingkup Pemkab Buleleng ini ditandai pelepasan burung di Pelataran Danau Buyan, Rabu (4/7) sore.

Agus Suradnyana menjelaskan, lewat TLF ini Pemkab Buleleng mengajak masyarakat dan stakeholder lainnya untuk lebih peduli dengan Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Sudah terbukti, kepedulian masyarakat terhadap dua danau ini sudah makin meningkat. Penataan Danau Buyan pun sudah di desain oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) yang berwenang untuk penataan danau.

“Melalui TLF yang sudah diselenggarakan sebanyak lima kali untuk meningkatkan kepedulian terhadap Danau Buyan,” jelasnya.

Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini juga mengungkapkan kalau Danau Buyan ditata dengan baik, akan tidak kalah dengan danau lain yang lokasinya dekat. Sekarang tinggal mengatur tata ruang dan zona-zonanya. Mana tanah milik pribadi dan mana tanah milik pemerintah yang bisa dimanfaatkan untuk ruang terbuka di sekitar Danau Buyan ini.

“Yang jelas tahun depan kita sudah memiliki perencanaan yang komprehensif menyangkut pemanfaatan, pelestarian dan revitalisasi Danau Buyan,” ungkap Agus Suradnyana.

Pada gelaran tahun ini panggung utama TLF mengalami perubahan dikarenakan permukaan air yang tingginya meningkat. Hal ini, menurut Agus Suradnyana ini diluar prediksi karena pada musim kemarau mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Untuk itu, Agus Suradnyana telah menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk berdiskusi dengan BWS untuk feedback lima atau sepuluh tahun ke belakang berapa rata-rata ketinggian permukaan danau.

“Dengan diskusi tersebut kita bisa menemukan titik maksimal daripada kenaikan air danau,” pungkasnya. (ira)