Inilah Catatan Kinerja Bandara Ngurah Rai pada Semester I 2018

825
Jpeg

Mangupura (Bisnis Bali) – Catatan kinerja Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada semester I tahun ini menunjukkan kondisi yang positif. Bandara terbesar di Bali ini mencatat kenaikan pergerakan penumpang dan pesawat pada semester I tahun 2018. Hingga bulan Juni ini tercatat 11.142.386 penumpang datang dan pergi melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. Jumlah ini naik sebesar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang mencapai 10.156.686 penumpang.

“Kami mencatat kenaikan penumpang setiap tahunnya, dari jumlah penumpang pada semester I terdiri dari 5.867.204 penumpang internasional dan 5.275.182 penumpang domestic,” ungkap General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi.

Selain pergerakan penumpang hingga bulan Juni 2018, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat sebanyak 78.054 pergerakan pesawat. Jumlah itu pun mengalami peningkatan sebesar 12 persen dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai 69.927 pergerakan pesawat.

Rata-rata pergerakan penumpang setiap bulan hingga semester I tahun 2018 mencapai 1.857.064 penumpang dan untuk rata-rata pergerakan pesawat setiap bulan mencapai 431 pesawat. Kenaikan ini dipengaruhi oleh target Kementerian Pariwisata RI untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman).

“Kemenpar memiliki target 17 juta wisman ke Indonesia. Banyak airlines yang merespon positif hal ini dengan membuka rute baru, menambah frekuensi penerbangan atau mengganti jenis pesawat dengan kapasitas yang lebih besar,” ujarnya.

Saat ini manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai terus mengejar penyelesaian pembangunan proyek pengembangan Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018 sekaligus juga untuk menambah kapasitas parkir pesawat.

“Penambahan parkir pesawat tidak hanya karena menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018. Namun ke depannya juga bisa dijadikan acuan bagi airlines yang ingin menambah atau mengganti jenis pesawatnya untuk mendatangkan lebih banyak lagi penumpang atau wisman ke Indonesia,” pungkas Yanus. (dar)