Amlapura (Bisnis Bali) – Kerajinan kendang dan pelawah gong di Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem, potensial terus berkembang maju. Kerajinan yang berkembang secara turun-temurun itu, selama ini cukup banyak menyerap tenaga terja, di antaranya tukang ukir pelawah gong atau pun gender.
Hal itu disampaikan keluarga perajin Kendangsari Desa Tista, Ketut Subandi, Senin (25/6) kemarin di Karangasem. Subandi yang juga Kabag Perlengkapan Setkab Karangasem itu menyampaikan, kerajinan pelawah gong yang kini diteruskan keluarganya, salah satunya adiknya Nyoman Darma Leon itu, tinggal mengembangkan. Selama ini hanya melayani perbaikan pelawah gong, gender dan jenis gamelan lainnya, serta pembuatan atau pemesanan kendang. Sementara, untuk bilah gamelannya sendiri masih dipesan atau didatangkan dari perajin bilah gamelan dari Gianyar atau Klungkung.
Ke depan, tambah Subandi yang sebelumnya pejabat di Dinas Koperasi dan UMKM Karangasem itu, keluarganya para perajin di Tista berencana mengembangkan kerajinannya, yakni mampu memproduksi atau membuat bilah gong atau gamelan dari perunggu sendiri. Jadi, tidak perlu lagi memesan dari luar Karangasem. ‘’Perajin kita hasilnya sudah bagus, tak kalah dengan yang dari Gianyar,’’ katanya. (bud)