Amlapura (Bisnis Bali) – Buah pisang baik untuk konsumsi penganan atau gorengan dan sarana upakara masyarakat Bali, selama ini mengandalkan pasokan dari luar Bali seperti NTB atau Jawa, khususnya Banyuwangi. Sebab, selain petani di Bali tak mampu memenuhi kebutuhan pisang yang banyak tiap hari, tanaman pisang juga kian berkurang. Selain alih fungsi ke nonpertanian, turunnya produksi pisang di Bali akibat tanaman pisang banyak yang mati terserang penyakit busuk batang.
Ternyata dari pengamatan ada jenis pisang yang cukup tahan terhadap penyakit yakni, pisang keprok ambon. Jenis pisang ini juga tahan hidup di daerah tandus atau kering seperti di Kecamatan Kubu, Karangasem. Seorang petani yang menanam pisang jenis ini di Banjar Batudawa, Desa Tulamben, Karangasem, Made Lali, Minggu (17/6) kemarin mengatakan, pihaknya sudah lama menanam jenis pisang itu. ‘’Pisang itu tahan dengan kondisi kekeringan. Selain itu, juga tahan terhadap penyakit. Saat jenis pisang lainnya tak bertahan hidup di lahan tandus di Kubu dan nyaris semuanya sudah mati terkena penyakit, pisang keprok ambon, tetap bertahan, bahkan buahnya cukup besar,’’ kata Lali. (bud)