Amlapura (Bisnis Bali) – Objek wisata alam Taman Bukit Harmoni di Bukit Asah, Desa Bugbug, Karangasem kian ramai dikunjungi wisatawan. Pengunjung baik wisatawan lokal, termasuk berkemah di areal perkemahan, maupun wisatawan asing.
Ketua Desa Wisata Bugbug, I Wayan Sutama, Jumat (11/5) di Karangasem mengatakan, Desa Wisata Bugbug, yang salah satunya mengelola Taman Bukit Harmoni di Bukit Asah Bugbug itu, dengan kian ramainya pengunjung, menjadi tantangan bagi pihaknya selaku pengelola untuk mempertahankan kealamian lokasi objek wisata yang baru itu. Sebab, wisatawan asing umumnya sangat peduli dengan keunikan dan alam yang indah dan alami. Sutama mengaku khawatir, nantinya dengan kian ramainya wisatawan ke Bukit Asah, warga tergiur untuk menjual atau membangun vila atau hotel, sehingga kesan alami dikhawatirkan hilang. “Kami khawatir nanti lahan-lahan dicaplok investor, dan mengubah Bukit Asah dengan banyak bangunan hotel atau vila,” katanya.
Menurutrnya, Taman Bukit Harmoni memang masih perlu ditata, tetapi penataan harus selaras dengan alam di sana yang memang sudah indah. Di perbukitan kapur itu, tebing pantai terjal. Di luar musim kemarau, perbukitan tampak hijau dengan pepohonan yang tampak indah. Pepohonan seperti pohon intaran seperti tanaman bonsai. Bentuknya unik, karena usianya tua dan tumbuh di lahan yang kritis. Di selatan menghampar Pantai Selatan Bali, atau Pantai Candidasa yang kebiruan. Tiga gugusan pulau, karang kecil, di antaranya Pulau Kambing, menambah keindahan.
Sutama mengatakan, pengelola menyediakan lokasi berkemah disediakan tenda yang bisa disewa. Pada malam minggu, wisatawan yang berkemah ramai, sampai pengelola kerap kekurangan tenda. (bud)
