Gianyar (Bisnis Bali) – Kabupaten Gianyar memiliki jumlah koperasi paling banyak dibandingkan kabupaten/kota se-Bali. Jumlahnya 1.216 koperasi yang operasional umumnya simpan pinjam.
”Dengan banyaknya koperasi tersebut, saat ini dituntut mampu berkualitas. Apalagi dengan diberlakukannya MEA, pengelola koperasi dituntut lebih profesional, sehingga mampu mengelola koperasi dengan baik,” kata Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar, I Dewa Putu Mahayasa, dalam sambutannya yang dibacakan Kabid Bina Kelembagaan Koperasi, I Wayan Suniarsa, Senin (30/4) lalu, saat membuka Diklat dan Uji Kompetensi Koperasi Juru Tagih di PLUT Kabupaten Gianyar. Kegiatan ini bekerja sama dengan LDP Sanatana yang diikuti 50 peserta bagian kolektor.
Bukan hanya itu, koperasi harus menang bersaing dengan sumber daya manusia (SDM) yang andal. Untuk itu, koperasi di Kabupaten Gianyar terus dilakukan diklat dan uji kompetensi sampai mutu pengelola koperasi berstandardisasi kompeten.
Ia menambahkan, saat ini sudah diberlakukan MEA di mana arus barang dan jasa, SDM tenaga kerja serta arus investasi dan uang sudah tidak ada lagi batasannya. Koperasi sebagai penggerak ekonomi kerakyatan diharapkan mampu membentengi diri dari persaingan MEA. Mampu bersaing dan menang dari pelaku ekonomi ASEAN. Untuk itu, Pemkab Gianyar mengajak seluruh gerakan koperasi segera berbenah mulai dari meningkatkan kesadaran pemahaman berkoperasi sesuai aturan sebagai usaha milik bersama, tujuan kepentingan bersama, peningkatan SDM yang kompeten, mampu mengakses teknologi informasi (TI) serta mendorong menumbuhkembangkan usaha-usaha ekonomi milik anggota. ”SDM pengelola koperasi wajib kompeten, sehingga berdaya saing,” katanya.(sta)