Singaraja (Bisnis Bali) – Selain nilai seni, kualitas bahan baku dan cat yang digunakan pada kerajinan topeng sangat menentukan nilai jual topeng itu sendiri. Seperti penggunaan bahan dasar yakni kayu. Hal itu diungkapkan Nyoman Suma Argawa perajin topeng dari Desa Bungkulan Singaraja. Bagi Nyoman Suma pembuatan topeng Bali apalagi topeng yang akan disakralkan tentu tidak boleh menggunakan kayu biasa.
Seperti topeng untuk (tapakan) atau (sidakarya) dirinya menggunakan kayu kamboja yang dikeramatkan, tentu harus melalui proses upacara tertentu sebelum mencari bahan dasar topeng tersebut. Sementara untuk topeng yang diperuntukkan untuk pentas tari sakral atau kolosal bahkan untuk sekadar koleksi bisa menggunakan kayu pule.
“Tergantung jenis topeng yang di pesan jadi menyesuaikan juga untuk penggunaan bahan baku salah satunya kayu,” ungkapnya. Kedua jenis kayu tersebut merupakan jenis yang paling bagus untuk dibuat menjadi kerajinan topeng selain karena tekstur kayu yang padat juga tahan usia, selain itu kayu pule mudah diperoleh. (ira)