Bangli (Bisnis Bali) – Sebagai kabupaten yang memiliki PAD tidak besar, Bangli yang kebanyakan masyarakatnya masih bergantung dari pertanian serta kerajinan tetap memiliki keinginan untuk mandiri dibidang perekonomian.
Peran Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dalam menyalurkan berbagai bantuan ekonomi bagi masyarakatnya turut andil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bangli.
“Saat ini jumlah LPD di Kabupaten Bangli ada 159 yang tersebar di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Bangli, Tembuku, Susut dan Kintamani,” ungkap Koordinator LP-LPD Bangli, I Gusti Ngurah Sandi Nata,S.E., baru – baru ini.
Sementara hingga saat ini aset LPD di Bangli terhitung sejak tahun 2017 sebesar Rp 854.390.600.000 dengan laba bersih Rp 34.378.638.000. “Dana yang mampu dihimpun LPD di Bangli ini tentu sudah menunjukkan hal positif, yang artinya keberadaan LPD ini sangat bermanfaat bagi masyarakat di Bangli secara umum” ungkap Sandi Nata.
Meski demikian pihaknya juga tidak memungkiri di dalam perjalanannya ada banyak kendala serta faktor yang menjadi perhatian utamanya agar ke depan LPD tetap menjadi sumber kepercayaan bagi masyarakat baik dalam pengajuan kredit atau menyimpan uangnya.
Ngurah Sandi Nata juga mengatakan beberapa hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan antara lain sumber daya manusia (SDM) yang dalam hal ini panureksa dan prajuru LPD perlu ditingkatkan sehingga layanan yang diberikan bisa maksimal. Selain itu untuk memudahkan operasional dalam memberikan pelayanan prima tentu harus dilengkapi dengan IT yang memadai sehingga semua data bisa terkaper dengan baik dan rapi. ” Program IT atau komputerisasi perlu menjadi perhatian dalam perjalanan LPD ke depan. Hal ini menjadi penting karena zaman terus berkembang dan sebagai salah satu lembaga ekonomi kemasyarakatan LPD harus siap dalam menerima kemajuan ini, tidak hanya perangkat yang siap namun SDM – nya pun harus mengerti dengan sistem yang ada” ungkapnya. (ita)