Gianyar (Bisnis Bali) – Parade Gong Kebyar menjadi primadona setiap perhelatan HUT Kota Gianyar dengan menampilkan garapan-garapan terbaru. Seperti Penampilan Sekaa Gong Dwija Cita Langu Karang Taruna Putra Persada Desa Sukawati pada Parade Gong Kebyar remaja serangkaian HUT ke-247 Kota Gianyar, memukau penonton yang memadati lapangan Astina Raya Gianyar, Senin (16/4) lalu.
Sekeha Gong yang menjadi Duta Gianyar pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) 2018 ini menampilkan empat garapan terbarunya.
Penampilan Duta Gianyar ini disaksikan langsung Sekda, I Made Gede Wisnu Wijaya serta pimpinan OPD. Sekeha Gong Dwija Cita Langu Karang Taruna Putra Persada Desa Sukawati menampilkan Tabuh Pat Lelambatan (Wangsul), Tari Kebyar Duduk, serta tari kreasi baru witning legong dan Krodha Angajuala.
Tari kreasi baru Witning Legong yang ditata oleh I Nyoman Cerita menceritakan munculnya pertamakali tari legong di Bali bersumber dari sebuah mimpi dari Raja Sukawati yang bernama Dewa Agung Made Karna. Sebagai tokoh bangsawan dan spiritual, ketika sedang bertapa beliau bermimpi didatangi oleh dua orang bidadari yang cantik dan agung. Bidadari tersebut dijadikan inspirasi dalam menciptakan sebuah tari legong yang bersifat magis religious yang bernama Sang Hyang Legong Topeng yang ada di pura Jogan Agung Desa Ketewel Sukawati Gianyar.
Dalam perkembangan selanjutnya atas kegeniusan dan dedikasi Sang Raja Sukawati diperintahkan Anak Agung Perit untuk melestarikan dan mengembangkan tari legong tersebut ke dalam sebuah bentuk seni tontonan yang lebih artistik dan filosopis yang sampai sekarang tetap sebagai sumber inspirasi dalam perkembangan tari-tari legong baik yang ada ditingkat lokal, nasional, dan internasional. Pertunjukan Sekeha Gong Dwija Cita Langu Karang Taruna Putra Persada Desa Sukawati membius penonton yang memadati Lapangan Astina Gianyar. (kup)