Denpasar (Bisnis Bali) – DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) Daerah Bali melaksanakan pelatihan analisa kredit bagi BPR yang ada di Bali bertempat di Hotel Nirmala, Jumat (13/4). Dalam kegiatan pelatihan ini antara lain dihadiri Ketua Yayasan Perbarindo Bali, Nyoman Sunarta, pengurus DPD Perbarindo Bali Ketut Wardana dan Made Mudastra.
Sekretaris DPD Perbarindo Bali, Ketut Komplit di sela-sela membuka acara pelatihan mengatakan, pelatihan analisis kredit ini diikuti sekitar 170 orang peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing BPR di Bali. Materi terkait analisa kredit dibawakan oleh narasumber dari Bank Oke Indonesia
Ia menjelaskan, pelatihan analisis kredit ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan DPD Perbarindo Bali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan SDM BPR terutama di bidang analis kredit. Selanjutnya, kualitas kredit BPR di Bali diharapkan bisa lebih baik.
Dipaparkannya, seorang analis kredit di BPR harus menguasai teknik analisa kredit yang baru. Hal ini mengacu pada perkembangan teknologi yang ada.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk meningkatkan kualitas kredit Perbarindo juga telah bekerja sama dengan mitra strategis seperti industri perbankan lain. Terkait akses data, Perbarindo juga membuka akses BPR untuk kerja sama dengan pemerintah dalam hal ini Disdukcapil.
Dengan akses data yang kuat, BPR diharapkan terhindar dari pemalsuan identitas para nasabah. Seorang analis kredit juga harus mampu memahami karakter dan kemampuan calon nasabah.
Menurutnya, ini juga berkaitan dengan identitas nasabah. “Jangan sampai ada permasalahan yang disebabkan oleh ketidakjelasan identitas calon debitur,” katanya.
Ketut menegaskan, dengan data yang lengkap seorang analis kredit akan bisa memberikan penilaian dari sisi karakter calon debitur. BPR akan dapat memberikan kredit tepat pada jumlahnya dan sesuai kemampuan dari pemohon kredit. Kemampuan orang sangat berpengaruh pada kelancaran pembayaran kredit.
Branch Manager Bank Oke Indonesia Cabang Denpasar, Liliwati, selaku salah seorang pembawa materi dalam pelatihan tersebut mengatakan, dengan adanya perkembangan terkait teknis analis kredit maka perlu bagi analis kredit untuk terus meningkatkan kemampuan dalam analisa kredit. Mereka bisa melaksanakan variasi analisa kredit sesuai dengan zamannya.
Liliwati menambahkan, analis kredit 3 tahun yang lalu sudah berbeda dengan analis kredit saat ini. Dengan SDM yang memiliki analisa kredit yang kuat, BPR nantinya dapat menekan angka kredit bermasalah (NPL). (ad 0444)