Denpasar (Bisnis Bali) – Dengan kapasitas yang terbatas, pariwisata Bali sangat tepat menggarap wisatawan berkualitas. Wisatawan berkualitas sebagai kaum intelek akan menaati aturan hukum selama berlibur di Bali.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Bagus Sudibya, Minggu (15/4) mengatakan, banyak suku bangsa asing ke Indonesia termasuk berlibur ke Bali tidak bisa berbahasa Inggris, di antaranya suku bangsa Cina, dan Rusia tidak bisa berbahasa Inggris.
Ia menjelaskan, wisatawan yang tidak mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris ini lebih mengarah ke mass tourism. Ini artinya wisatawan yang ke Indonesia tidak sepenuhnya wisatawan berkualitas.
Dipaparkannya, wisatawan berkualitas tidak semata-mata wisatawan berkantong tebal. Wisatawan berkualitas itu punya keinginan atau ketertarikan pergi ke suatu tempat karena rasa keingintahuan. Karena ingin melihat suatu pengalaman yang unik di tempat wisata yang mereka kunjungi. (kup)