BANK Indonesia (BI) berencana untuk melakukan pengembangan budi daya bawang merah di Bukit Cemara, Kecamatan Bebandem, Karangasem dalam upaya menekan laju inflasi Bali yang disebabkan oleh komoditas tersebut.
“Bukit Cemara memiliki potensi yang sangat besar ditanami bawang merah maupun cabai karena memiliki lahan yang luas,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Causa Iman Karana di Tulamben.
Menurut Wakil TPID Bali ini, potensi daerah yang kebetulan masih dalam kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung ini sebelumnya banyak memelihara sapi, tetapi lahan cukup luas yang berpotensi ditanami bawang merah dan cabai. Potensi ini positif sebagai upaya menjaga supply dan demand komoditi bahan pokok makanan.
“Salah satunya cabai dan bawang yang kerap menyumbang inflasi di Bali,” ujarnya.
Pihaknya mengakui, untuk pengembangan holtikultura di Bukit Cemar dengan menggunakan demplot. Lahan yang potensial sekitar 20 hektar dari 40-an petani. Setidaknya, potensi dari 20 hektar sangat bagus apalagi per 1 hektar lahan diperkirakan bisa menghasilkan 20-30 ton bawang merah saja. “Kalau cabai mungkin lebih dari itu,” ungkapnya.
Peran KPw BI Bali nantinya, kata Cik, membantu petani setempat dengan suntikan dana bergulir, misalkan untuk pembelian bibit, pelatihan dan lainnya. “Jadi bukan uang tunai, lebih kepada membantu,” paparnya.
Pihaknya menilai, selama ini lahan 20 hektar milik petani banyak yang nganggur saja, meski ada yang ditanami rumput dan umbi-umbian. Permasalahan di wilayah tersebut terkait pasokan air, sebab sumber air di perbukitan ini berada jauh 500 meter di bawah sehingga diperlukan teknologi atau daya upaya untuk membuat tampungan air. “Jadi selama ini mereka mendapatkan dari air hujan,” terangnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, BI berencana membuat kolam air dengan memakai terpal antiair untuk menampung air. Dari sisi pembuatan relatif ringan dan nantinya dibantu pompa untuk menaikkan airnya ke atas. Sementara bila membuat tandon air materialnya akan berat dibawa ke sana mengingat jalan yang sulit. (dik)