Prospektif, Buah Bekul tak Berpatokan Musim

1973

BUAH bidara dengan nama imliah ziziphus mauritiana merupakan salah satu buah lokal yang mampu tumbuh di daerah kering dan dapat tumbuh subur di berbagai tempat karena memiliki ciri-ciri seperti semak belukar. Seperti di Buleleng, masyarakat lebih mengenal dengan buah bekul, tanaman buah yang menyerupai apel ini sukses dibudidayakan di Desa Banjar di kebun milik Drs. Made Budiasa yang tergabung dalam Kelompok Tani Amertha Nadi.

Di lahan seluas 1,5 hektar Made Budiasa mampu menanam 500 pohon buah bidara.  Made Budiasa, Senin (5/2) kemarin mengatakan, tanaman bidara ini sangat mudah beradaptasi di berbagai lingkungan, baik yang kering maupun basah. Namun tempat yang paling cocok dan pertumbuhannya maksimal adalah jika ditanam di tempat yang panas, kaya sinar matahari dan cukup kering serta mengalami musim hujan yang memadai. Terbukti pohon bidara yang ditanam di daerah yang bercuaca panas seperti Buleleng lebih cepat berbuah dan berbuah lebat dibandingkan jika ditanam di daerah berhawa sejuk.

Dijelaskan Made Budiasa, diketahui tanaman buah ini masih sangat langka di Buleleng. Hal itu disebabkan selain karena proses pembudidayaannya yang memerlukan perawatan khusus seperti pemupukan, penggemburan tanah juga pentingnya perawatan rutin pada tanaman pascapanen agar menghasilkan buah yang berkualitas. “Jika dipelihara dengan baik, mulai dari penanaman hanya membutuhkan waktu enam bulan untuk bisa berbuah. Selain itu, tanaman bekul perlu perawatan khusus agar tidak terserang hama lalat buah,”ungkapnya. (ira)