Denpasar (Bisnis Bali) – BPS Bali mencatat pertumbuhan ekonomi Bali hanya 5,59 persen pada 2017. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa ekonomi Pulau Dewata kian melambat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 6,32 persen.
Kepala BPS Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Senin (5/2) kemarin mengungkapkan, perekonomian Bali yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tercatat Rp 215,36 triliun pada 2017 lalu. Di sisi lain, PDRB atas dasar harga konstan tercatat Rp144,96 triliun, dengan proyeksi jumlah penduduk Bali yang mencapai 4,25 juta jiwa pada 2017, PDRB per kapita mencapai Rp50,71 juta.
Paparnya, pertumbuhan tercatat hampir pada seluruh lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh 9,25 persen, diikuti oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh 8,44 persen, serta informasi dan komunikasi tumbuh 8,14 persen. Namun diakuinya, secara total ketiga kategori lapangan usaha tersebut tercatat hanya memiliki kontribusi 30,62 persen terhadap struktur ekonomi Bali, tetapi ketiga lapangan usaha tersebut telah mampu meningkatkan ekonomi Bali pada 2017 lalu. (man)