Harga Gabah Petani di Bali Melonjak 2 Persen

270
Adi Nugroho

Denpasar (Bisnis Bali) – Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat harga gabah di tingkat petani di tujuh kabupaten di Pulau Dewata mengalami lonjakan hingga 2 persen selama Januari 2018. Hal sama juga terjadi dikalangan usaha penggilingan yang juga mengalami lonjakan hingga 1,89 persen periode yang sama.

“Baik ditingkat petani maupun usaha penggilingan, harga gabah untuk kualitas Gabah Kering Panen (GKP) ini mengalami lonjakan pada Januari lalu. Kondisi itu menyusul karena sedikitnya jumlah panen di sentra produksi,”tutur Kepala BPS Bali, Adi Nugroho, di Denpasar belum lama ini.

Ia menerangkan, lonjakan harga gabah kualitas GKP ini terjadi, yakni di Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Karangasem dan Buleleng selama Januari 2018. Harga  gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami kenaikan dari Rp 4.548,63 per kg pada bulan sebelumnya menjadi Rp 4.639,46 per kg. Di sisi lain imbuhnya, rata-rata harga GKP di tingkat penggilingan naik 1,89 persen dari 4.623,83 per kg menjadi Rp 4,711.28 per kg.

Jelas Adi, lonjakan harga gabah tersebut sekaligus menempatkan kondisi transaksi salah satu hasil pertanian ini berada di atas ketentuan Harga Pembelin Pemerintah (HPP), yakni dipatok  Rp 3.700 per kg kualitas GKP di tingkat petani dan Rp 3.750 per kg di tingkat penggilingan.

Paparnya, sejak lima bulan terakhir harga gabah kualitas GKP ditingkat petani di Bali cendrung naik. Tercermin dari September 2017 harga gabah berada di level Rp 4,340.42 per kg, Oktober harga komoditi tersebut naik menjadi Rp 4,566.02 per kg, November sempat turun menjadi Rp 4,413.73, namun pada Desember harga gabah di tingkat petani kembali naik menjadi Rp 4,548.63 per kg, hingga Januari 2018 harga naik menjadi Rp 4,639.46 per kg. (man)