Denpasar (Bisnis Bali) – Berbagai aspirasi mengemuka pada kegiatan simakrama yang mengusung tema khusus ‘Mencari Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2018-2023’ di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Sabtu (27/1) lalu. Sesuai dengan tema yang diangkat, peserta simakrama menyampaikan berbagai harapan dan masukan terhadap figur yang nantinya terpilih memimpin Bali lima tahun ke depan.
I Wayan Suata, peserta simakrama dari Legian Kuta berharap Gubernur dan Wakil Gubernur yang nantinya terpilih tak lupa dengan janji kampanye dan senantiasamengedepankan program pro rakyat. “Selain itu, Gubernur yang akan datang minimal punya kemampuan seimbang dengan Bapak Mangku Pastika. Bahkankalau bisa harus lebih baik, jangan lebik jelek,” ujarnya.
Sementara, peserta simakrama berikutnya I Wayan Lanang Sudira ingin pemimpin yang punya program kerja jelas. Menurutnya, pengamatannya sebagai masyarakat awam, hingga saat ini dua pasangan calon yang telah mendaftar ke KPU belum menawarkan program jelas. Selain itu, dia juga berharap kedua pasangan calon menunjukkan kepedulian pada upaya pelestarian lingkungan.
Ketut Marja Abbas yang tampil selanjutnya ingin pemimpin yang seperti matahari. “Matahari itu tak hanya menyinari bunga, kotoran pun disinari dengan adil,” ujarnya puitis. Lebih dari itu, dia berpesan agar gubernur dan wakil gubernur yang nantinya terpilih menanggalkan baju partai sehingga dapat mengayomi seluruh rakyat Bali.
Harapan terhadap pemimpin Bali ke depan disampaikan pula oleh Prof. Ketut Sukardika, JeroPenjor dan MohammadMiraj Abdullah. Prof. Ketut Sukardika menitip harapan agar gubernur terpilih lebih serius menggarap upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan wisata berkelanjutan. Pada bagian lain, dia juga berharap agar program seperti Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) dan Simakrama dapat dilanjutkan. Masih terkait figur pemimpin Bali lima tahun ke depan, Jero Penjor berpendapat, seorang pemimpin harus punya visi yang jelas, bernas dan tegas. Sedangkan Mirai Abdullah punya harapan agar pemimpin Bali ke depan menjadikan penanganan sampah sebagai program prioritas. Karena menurutnya selama ini program penanganan sampah belum mendapat perhatian serius. Sementara Dayu Maya selaku perwakilan generasi muda ingin agar proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dapat memberikan edukasi politik.
Menanggapi berbagai aspirasi yang disampaikan, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menilai bahwa dua pasang calon yang sudah mendaftar dan siap bertarung adalah putra terbaik dan berkualitas. Ia kurang sependapat jika ada pihak yang membanding-bandingkan pemimpin dari masa ke masa. Sebab menurutnya, gaya kepemimpinan seorang akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan jaman. “Perubahan yang terjadi pada suatu jaman akan mempengaruhi warna pada kepemimpinan seseorang,” ujarnya. Yang terpenting, kata Pastika, seorang pemimpin harus ada untuk menyelesaikan masalah. “Bukan sebaliknya, malah membuat masalah,” tandasnya. (pur)