Mangupura (Bisnis Bali) – Suku acuan Bank Indonesia atau BI 7 day repo rate (BI 7 DRR) pada Januari 2018 tetap bertahan 4,25 persen. Suku bunga acuan yang tetap ini memberikan tantangan bagi perbankan untuk bisa memperkecil suku bunga menjadi single digit.
“Pada 2018 ini bisa dikatakan tantangan tersendiri bagi perbankan agar bisa segera menurunkan suku bunganya di bawah 10 persen. Kendati suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah 7 persen, tetap suku bunga kredit belum semuanya di bawah 10 persen,” kata pemerhati perbankan, Dr. Indrawan di Nusa Dua melihat pengaruh suku bunga acuan BI, Jumat (26/1) kemarin.
Karena itu, kata Indrawan, bank harus mulai bisa menurunkan suku bunganya, tanpa mengurangi kehati-hatian dalam pemberian kredit. Peluang penurunan suku bunga memungkinkan karena BI juga memasang suku bunga deposit facility tetap 3,50 persen dan lending facility tetap 5 persen yang bila diterapka dengan tambahan range 5 persen, bank masih bisa menerapkan suku bunga antara 8-10 persen.
“Tetapi kembali lagi itu tergantung kebijakan perbankan dengan melihat likuiditasnya,” paparnya.
Untuk itu, ia menilai, bank perlu melakukan berbagai terobosan pada 2018 untuk meningkatkan perolehan dana dan bisa disalurkan dalam bentuk kredit, seperti mengoptimalkan produk digital banking yang dimiliki bank.
Di luar suku bunga perbankan, pihaknya juga menilai perbankan pada 2018 akan masih mampu berkinerja baik meski masuk tahun politik. Kondisi ekonomi juga masih mampu tumbuh.
“Tahun politik optimis berjalan aman sehingga investor maupun masyarakat tidak perlu khawatir memilih investasi atau menaruh dananya di perbankan,” sarannya. (dik)