Tabanan (Bisnis Bali) – Lokasi yang strategis menentukan prospek investasi produk properti (tanah kapling, rumah, dan lainnya). Namun demikian umumnya harga produk properti tersebut juga lebih mahal dibandingkan yang berlokasi di kawasan pinggiran. Demikian diungkapkan salah seorang pebisnis properti, Agustinus, Minggu (21/1).
Dikatakan, ini hukum bisnis yang berlaku dengan sendirinya. Ini juga pertimbangan penting bagi konsumen yang cukup modal. Terkadang banyak tipe pembeli di bisnis properti. Ada yang lebih suka membeli properti lebih murah karena memiliki modal yang sedikit. Ada juga yang suka di lokasi premium karena merasa memiliki kemampuan lebih.
Semua tipe pembeli tersebut tentu berharap mendapatkan profit yang tinggi. “Lokasi yang strategis itu relatif tergantung perkembangan kawasan. Jika itu di desa namun perekonomiannya cukup maju tentu akan beda dengan di kota. Perbedaan itu aalah satunya bisa dilihat dari harga produk properti,” imbuhnya.
Dia menilai lahan di Bali kian terbatas karena bisnis properti di Bali terus bergulir. Selektivitas membeli properti menentukan keberhasilan investasi ke depan. (gun)
