Denpasar (Bisnis Bali) – Erupsi Gunung Agung menjadi alasan wisatawan mancanegara (wisman) kurang nyaman berlibur ke Bali. Terkait dengan hal itu, Bali Tourism Hospitality (BTH) diyakini siap mengkoordinasikan penanganan wisatawan jika kembali terjadi penutupan Bandara Gusti Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Agung.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, IB. Agung Partha Adnyana, Minggu (21/1) mengatakan, penutupan bandara pada akhir November 2017 lalu, berdampak cukup signifikan terhadap pariwisata Bali. Banyak wisatawan yang mengurungkan niatnya berkunjung ke Bali, karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh penutupan sementara bandara.
Ia menjelaskan pariwisata Bali telah membentuk tim khusus dinamakan Bali Tourism Hospitality (BTH). Tim ini yang bertugas mendampingi wisatawan jika terjadi penutupan bandara.
Dipaparkannya, BTH merupakan gabungan dari 22 instansi pemerintah dan swasta seperti salah satunya yaitu Angkasa Pura, perhimpunan hotel dan juga asosiasi pemilik sarana transportasi. Seluruh instansi ini bernaung dalam gerakan bersama dalam wadah BTH.
Lebih lanjut dikatakannya, BTH ini intinya bertugas mendampingi wisatawan ketika bandara tutup. Wisatawan bisa tinggal lebih lama di Bali menikmati fasilitas kamar gratis. Alternatif kedua memindahkan jadwal penerbangan kepulangan mereka dari bandara alternatif terdekat yaitu Juanda Surabaya atau Blimbingsari Banyuwangi. (kup)