Singaraja (Bisnis Bali) – Perkembangan pariwisata di Buleleng, kini makin berkembang dengan dukungan dari segala aspek potensial yang dioptimalkan, seperti budaya, adat istiadat dan keindahan alam yang dimiliki dikelola dengan berbagai kemasan membuat pariwisata di Bali Utara makin berkembang.
Seperti di Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar ini salah satunya, selain merupakan salah satu dari desa Bali Aga yang ada di Kabupaten Buleleng juga terkenal akan kerajinan yang terbuat dari bambu. Melimpahnya tanaman bambu menjadikan Desa Tigawasa sebagai ikonnya kerajinan anyaman bambu, karena sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai perajin dan menjadi salah satu mata pencaharian mereka. Bahkan, Pemkab Buleleng mengembangkan Desa Tigawasa sebagai desa wisata.
Kali ini Desa Tigawasa menawarkan objek wisata yang berbeda, tepatnya di Dusun Wanasari dengan memanfaatkan pemandangan indahnya Kota Singaraja, sejumlah masyarakat kreatif yang tergabung dalam Kelompok Kubu Alam (KuAl) memanfaatkan potensi tanaman bambu menjadikannya destinasi wisata berkonsep alam yang diberi nama Kubu Alam Desa Tigawasa yang dibangun dilahan milik warga. Hanya dengan donasi Rp 10.000 per orang pengunjung bisa menikmati indahnya Kubu Alam.
Keberadaan objek wisata Kubu Alam ini merupakan yang pertama di Desa Tigawasa dan membawa pilihan suasana baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Buleleng. Karena selain bisa mengabadikan momen indah dan alami sembari menikmati pemandangan Kota Singaraja dari ketinggian, juga bisa menikmati berbagai kuliner khas Desa Tigawasa di rumah bambu. Selain itu beberapa kerajinan khas Desa Tigawasa dipajang di salah satu tempat yang disedikan khusus untuk bisa dijadikan oleh-oleh. Tidak heran objek wisata yang baru dibuka seminggu lalu ini sudah menuai kunjungan wisatawan asing tidak terkecuali masyarakat lokal.
Gede Widarma, salah seorang pengelola Objek Wisata Kubu Alam, Rabu (10/1) mengatakan, objek wisata ini dibangun untuk memperkenalkan Desa Tigawasa lebih luas khususnya di kancah internasional. Selain sudah ada kerajinan anyaman yang sudah dikenal sejak dulu. Selain itu Desa Tigawasa merupakan jalur pariwisata yang sering dilalui oleh wisatawan yang ingin menikmati matahari terbenam (sunset) di sore hari, sehingga terinspirasi untuk membuat objek wisata berkonsep bambu ini. “Wisatawan yang berkunjung ke Desa Tigawasa biasanya mencari kerajinannya. Akan tetapi dengan adanya objek wisata ink tentu menjadi daya tarik bagi wisatawan,” katanya. (ira)