Gianyar (Bisnis Bali) – Persoalan kemacetan lalu lintas di kawasan pariwisata Ubud telah menyebabkan terjadinya gangguan dan ketidaknyamanan berwisata. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gianyar, Wayan Artana, Rabu (3/1), di sela-sela acara koordinasi Tim Percepatan Penanggulangan Permasalahan Lalu Lintas dan Kebersihan di Kawasan Pariwisata Ubud, bersama Kepolisian, Camat dan Lurah Ubud mengatakan, akibat kemacetan tersebut berakibat terjadinya penurunan ranking Ubud pada tingkat terendah dari beberapa tahun belakangan ini.
Diungkapkannya, untuk mengatasi kemacetan diperlukan sebuah langkah besar dan nyata sebagai perwujudan beberapa ide, skema dan rekomendasi hasil studi oleh beberapa kalangan terkait kemacetan di Ubud. Di antaranya, ITB dan Litbang Perhubungan pusat.
Ia menjelaskan, persoalan utama yang mengakibatkan kemacetan di kawasan pariwisata Ubud meliputi parkir kendaraan di badan jalan di seluruh jaringan jalan di Ubud. Untuk itu, secara intensif dan kontinyu terus diupayakan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Dipaparkannya, salah satu upaya yang dilakukan dengan sistem parkir dan berkendaraan (park & ride system). Sistem inj diterapkan di Ubud untuk melancarkan lalu lintas di Ubud.
Wayan Artana menegaskan, tidak diizinkan lagi kendaraan parkir di badan jalan dan trotoar. Pemkab Gianyar, Pemprov Bali, serta pemerintah pusat bersama-sama masyarakat Ubud bersepakat melakukan penataan lalu lintas dengan memberlakukan larangan parkir di semua badan jalan di wilayah Ubud. (kup)