Denpasar (Bisnis Bali) –Lesunya perekonomian dan makin ketatnya persaingan, menuntut koperasi untuk meningkatkan tata kelola yang baik. Apalagi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan yang dihadapi datang dari negara-negara ASEAN.
Demikian terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) Membedah Sumber Ekuitas KJK yang digelar Lembaga Diklat Profesi (LDP) Bali Certif bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) KJK Jakarta di Hotel Nirmala Denpasar, belum lama ini.
Dalam kegiatan tersebut, moderator Dr. AAAN Tini Rusmini Gorda, juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Dewa Nyoman Patra, yang diwakili Kabid BLK, I Gede Indra, Ketua LSP KJK Jakarta, Drs. Setyo Heriyanto, M.M., Direktur LDP Bali Certif, Drs. I Gede Suriadnyana, Dekopinwil Bali dan Dekopinda Denpasar serta gerakan koperasi di Bali.
Menurut Dewa Patra, perkembangan koperasi di Bali terus mengalami peningkatan. Baik secara kualitas maupun kuantitas. Namun demikian, koperasi juga masih mengalami kendala. Pada umumnya kendala yang umumnya muncul adalah permodalan. Masih banyak koperasi yang terkendala modal.(sta)