Mangupura (Bisnis Bali) – Kredit usaha rakyat (KUR) memberikan layanan dengan suku bunga rendah. Bank perkreditan rakyat (BPR) diyakini tidak akan mampu bersaing dari sisi bunga, sehingga BPR mengedepankan layanan profesional.
Wakil Ketua DPD Perbarindo Bali, Gusti Ngurah Gede Budiawan, Selasa (5/12) mengatakan, pemerintah melalui bank yang ditunjuk akan kembali menyalurkan KUR 2018 dengan penawaran penurunan suku bunga KUR 9 persen turun menjadi 7 persen.
Ia menjelaskan, BPR tentunya tidak akan mampu bersaing dengan KUR dari sisi bunga. Walaupun demikian, BPR tidak bisa tinggal diam menghadapi persaingan dengan bank umum menyalurkan KUR.
Dipaparkannya, jika BPR tidak melakukan gebrakan menghadapi KUR, maka BPR akan ditinggal debitur. Dengan tawaran suku bunga lebih rendah, debitur BPR bukan tidak mungkin akan beralih ke KUR bank umum.
Budiawan mengatakan, BPR harus kembali kepada perannya, dengan tetap memberikan pelayanan yang bersentuhan dengan hati yang profesional.
Menurutnya, KUR hanya kebijakan yang memiliki jangka waktu tertentu. BPR harus eksis dengan program yang lebih inovatif dan kreatif. (kup)