Aset Kembali Rp 70 Miliar, Pelayanan LPD Sogra Normal

342
Pelayan LPD Sogra ke titik pengungsi.

Amlapura (Bisnis Bali)- Pasca menurunnya status Gunung Agung yang saat ini berada di level siaga, pelayanan LPD Sogra yang berada di radius 3 kilometer  Gunung Agung, dinyatakan sudah normal seperti sedia kala. Bahkan aset yang dimiliki saat ini sudah sama seperti sebelum terjadi bencana yaitu, mencapai Rp 70 miliar.

Hal ini diungkapkan Kepala LPD Sogra, I Wayan Putra, Senin (6/11) kemarin. Diakuinya, pada saat dinyatakan status Gunung Awas, jumlah aset sempat menurun hingga Rp 68 miliar, namun hal tersebut tidak berlangsung lama. Dia juga mengatakan, LPD Sogra merupakan LPD yang paling cepat pulih dari bencana Gunung Agung yang sempat meresahkan masyarakat. “Per 1 Oktober lalu tercatat dana masuk sebesar Rp 8 miliar dan dana keluar sekitar Rp 6 miliar. Hal ini menunjukkan adanya dana mengendap sekitar Rp 2 miliar,” katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan situasi ini dinyatakan jika keadaan LPD Sogra stabil, dan likuiditas dinyatakan aman. Namun dia juga mengakui, dengan kondisi aktivitas masyarakat yang belum stabil, angsuran kredit masih belum optimal. Terkait hal ini, dia mengatakan, jika LPD juga memberikan kebijakan kepada masyarakat seperti tidak dikenakan denda dan kelonggaran pembayaran.

Dilihat dari segi pelayanan, dia menyatakan, saat ini dilakukan pelayanan ekstra dari sebelumnya, yang selain mengunjungi nasabah ke titik pengungsi, pelayanan juga dilakukan ke rumah masyarakat yang sudah kembali pulang. Kantor LPD Sogra hingga saat ini juga dikatakannya masih berada di LPD Sukahet.  “Hal ini membuat adanya penambahan jam kerja untuk karyawan,” katanya.

Disinggung soal bantuan likuiditas yang disiapkan BKS-LPD Provinsi Bali, Putra mengatakan, LPD Sogra tetap mendaftarkan diri untuk mendapatkan likuiditas. “Meskipun saat ini likuiditas kami aman, namun kami tetap mendaftarkan diri, karena kemungkinan besar nanti setelah semua masyarakat pulang dari pengungsian kebutuhan mereka akan lebih banyak lagi, seperti halnya untuk membangun usaha. Tentunya kami disini juga harus menyiapkan jika terjadi lonjakan permintaan dana nantinya,” imbuhnya. (wid)