Singaraja (Bisnis Bali) – Mendekati musim hujan, Pemkab Buleleng mengambil kebijakan untuk melakukan relokasi pengungsi yang ada di Desa Les Kecamatan Tejakula. Selama ini, pengungsi yang menetap di Desa Les tinggal di tenda yang disediakan oleh Pemkab Buleleng. Makin hari, pengungsi yang datang ke Desa Les makin banyak. Hal ini menjadi perhatian khusus Pemkab Buleleng karena selain takut musim hujan datang, tempat tinggal untuk pengungsi makin sedikit.
Seperti diketahui, sejak status Gunung Agung menjadi awas, Kabupaten Buleleng menjadi tujuan pengungsi karena letak Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem sangat dekat, sehingga Pemkab Buleleng bekerja keras untuk menyediakan tempat bagi para pengungsi. Kebijakan relokasi ini diperintahkan langsung oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, kepada Koordinator Satgas Penanggulangan Bencana, Made Arya Sukerta. Untuk saat ini, ada 1.750 orang pengungsi yang tinggal posko pengungsian Desa Les Kecamatan Tejakula. Relokasi ini akan dilakukan secara bertahap.
Hal ini diungkapkan Koordinator Satgas Penanggulangan Bencana, Made Arya Sukerta. Ia mengatakan, untuk saat ini target relokasi 450 orang pengungsi. Arya Sukerta mengungkapkan, pengungsi ini akan dibawa ke tempat yang lebih layak.
“Kami akan pindahkan mereka ke tempat yang lebih layak. Kalau di sini takutnya nnti pas musim hujan datang tempat ini malah jadi becek dan tidak bisa ditempati,” ungkapnya.
Arya Sukerta menambahkan, sebelum melakukan relokasi, tim penanggulangan bencana Pemkab Buleleng melakukan survai terlebih dahulu. Menurutnya, tempat relokasi harus memang sudah siap dihuni. Arya Sukerta mengatakan, pihaknya akan melakukan relokasi esok hari jika tempatnya memadai.
“Walaupun seluruh kepala desa yang ada di Kecamatan Tejakula mengaku sudah siap untuk menerima pengungsi, tetapi kami tetap cek dulu apakah tempat itu memang layak huni, apakah sudah bersih, dan sumber air bagaimana, itu yang menjadi dasar untuk tempat memindahkan pengungsi,” imbuh Arya Sukerta yang juga menjabat sebagai Asisten I Setda Buleleng ini.
Sementara itu, Nengah Suardana pengungsi asal Dusun Cucut Desa Ban, Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem mengatakan, pihaknya setuju untuk dipindahkan. Menurutnya, tempat yang baru lebih layak baik untuk tempat tinggal. Ia mengaku takut jika terus tinggal di tempat lama karena musim hujan sudah dekat. “Musim hujan kan sudah dekat. Kalau saya tetap di tempat yang lama pasti nanti banjir, belum lagi kesehatan terganggu ada demam berdarah, kalau tempat sekarang kan aman dan nyaman,” ujar Suardana pengungsi yang direlokasi ke Wantilan Desa Les Kecamatan Tejakula. (ira)