PT Pertamina (Persero) belakangan ini kian menggencarkan program promo penukaran elpiji subsidi ukuran tiga kilogram dengan elpiji nonsubsidi jenis bright gas ukuran 5,5 kilogram di sejumlah kawasan di Indonesia. Salah satunya di Bali. Kenapa demikian?
TABUNG elpiji 3 kg sejatinya diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu dari sisi ekonomi. “Penggunaan elipiji 3 kg sesuai instruksi undang-undang memang diperuntukkan bagi masyarakat yang ekonominya kurang mampu,” ujar Marketing Branch Manager Pertamina Bali, I Ketut Permadi Aryakumara.
Lanjutnya, tetapi yang terjadi di lapangan, masih banyak masyarakat yang mampu juga menggunakan tabung 3 kg ini.
Permadi mengatakan, produk elpiji yang disubsidi oleh pemerintah hanyalah tabung elpiji 3 kg, sedangkan tabung elpiji dengan merek dagang elpiji kemasan 12 dan 50 kg serta bright gas kemasan 5,5 dan 12 kg merupakan produk nonsubsidi yang dijual dengan harga keekonomian.
“Ini yang akan kami terus dorong kepada masyarakat yang ekonominya mampu agar menggunakan produk nonsubsidi,” ungkapnya.
Tabung pink bright gas 5,5 kg ini, selain murah dan ringan, ada banyak keunggulannya. Lebih aman karena menggunakan teknologi double spindle valve system. Ketika salah satu safety valve tidak berfungsi, tekanan berlebihan elpiji di dalam tabung masih dapat diseimbangkan oleh valve yang lain. Tabung bright gas juga memiliki jaminan ketepatan isi, karena dilengkapi dengan cap seal hologram dan feature optical color swicth yang tidak dapat dipalsukan. “Ini keunggulan bright gas, produknya tidak bisa dioplos,” jelasnya. Selain itu, keunggulan lain tabung bright gas berwarna merah muda ini, kualitas elpiji yang sesuai dengan standar dan mutu (spesifikasi) bahan bakar elpiji. “Produk ini juga lebih ringan dan praktis dengan berat isi 5,5 kilogram dan berat tabung kosong 7,1 kg,” katanya seraya menambahkan di tabung pink ini ada stiker petunjuk penggunaan tabung elpiji yang aman.
Hal senada diungkapkan Operation Area Manager Domestic Gas Pertamina Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Nyoman Sumarjaya. “Program ini sebagai salah satu bentuk mengurangi jumlah subsidi yang dikeluarkan pemerintah di sektor energi,” ujarnya. Lanjutnya, masyarakat bisa menukarkan dua tabung elpiji subsidi ukuran 3 kg dengan satu tabung bright gas ukuran 5,5 kg. Penukaran itu bisa dilakukan di agen elpiji atau melalui kontak Pertamina 1500000.
Mekanisme penukaran, kata dia, dilakukan dengan menukarkan dua tabung elpiji berukuran melon itu dengan satu tabung bright gas 5,5 kg dengan tambahan konsumen membayar ke agen Rp99.500.
Cara kedua yakni dengan menukarkan satu tabung elpiji 3 kg dengan satu tabung bright gas 5,5 kg dengan tambahan konsumen membayar ke agen Rp208.500.
Adanya program tersebut lebih dikhususkan bagi masyarakat yang dinilai mampu secara ekonomi namun menggunakan elpiji subsidi yang lebih pas digunakan oleh masyarakat miskin.
Pertamina, lanjut dia, kini mempermudah distribusi bright gas yang sudah bisa didapatkan di 16 agen dan 46 SPBU yang tersebar di Bali serta juga tersedia di 221 toko modern Indomaret di Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.
Selain itu, dalam rangka mengkampanyekan gerakan sadar subsidi elpiji ke seluruh masyarakat Bali, PT Pertamina (Persero) Marketing Branch Office Denpasar mengadakan kegiatan sosialisasi produk elpiji non PSO/non subsidi di Banjar Bhineka Nusa Kangin, Dalung Permai, Kabupaten Badung, belum lama ini.
Pertamina bersama dengan agen-agen non-PSO Bali melaksanakan kegiatan ini ke seluruh wilayah Bali dan bekerja sama dengan banjar-banjar dan para kelian adat. Salah satunya agen resmi Pertamina PT Yasa Nusantara Cemerlang.
Menurut Direktur PT Yasa Nusantara Cemerlang, Nabil Ali Al Zubaidi, pihaknya ikut membantu pemerintah dalam mensosialisasikan gerakan masyarakat sadar subsidi elpiji berupa sosialisasi produk subsidi non-PSO di 18 banjar yang dihadiri ratusan ibu rumah tangga yang ada di wilayah Dalung, Kabupaten Badung.
Diharapkan, dengan diseminasi informasi ini masyarakat luas akan lebih dalam mengenal tentang produk elpiji yang tidak bersubsidi.
“Untuk konversi elpiji dari ukuran 3 kg ke ukuran 5,5 kg kami juga mensosialisasikan program pertukaran (trade in) dengan menukarkan elpiji ukuran 3 kg 2 buah ditambah dengan uang Rp 100.000,” kata Nabil.
Dalam acara yang dominan dihadiri ibu-ibu ini juga disampaikan bahwa produk elpiji non-PSO resmi Pertamina memiliki seal cap berstiker hologram dan barcode yang dapat dipindai dengan perangkat smartphone untuk mengetahui tabung tersebut diisi di stasiun pengisian dan (pengangkutan) bulk elpiji (SPPBE) resmi Pertamina. “Dengan teknologi ini, kami
harapkan masyarakat dapat mengetahui tabung yang dibeli adalah produk resmi Pertamina,” jelasnya.
Dijelaskannya juga, khusus untuk di wilayah Kuta Utara, bright gas bisa diperoleh di outlet Angga Wiguna di Banjar Tegal Luwih Blok NN 55, outlet Warung Ibu Emi di Dalung Permai Blok WW nomor 63, outlet Nyoman Alit alamat Lingkungan Babakan, dan masyarakat juga bisa mendapatnya di PT Indo Bali Gas di Jalan Bajataki atau Mudutaki 1 nomor 11.
“Dari setiap sosialisasi yang dilakukan, kami berharap makin banyak masyararakat Bali
yang mendapatkan sosialisasi khususnya mengenai produk elpiji non subsidi Pertamina dan program subsidi elpiji tepat sasaran,” harap Nabil. (aya)