Senin, Mei 20, 2024
BerandaBaliUMKM Maju, Ekonomi di Daerah Prospektif Berkembang

UMKM Maju, Ekonomi di Daerah Prospektif Berkembang

Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah ini, salah satunya dengan memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Denpasar (bisnisbali.com) –Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah ini, salah satunya dengan memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Upaya ini diharapkan pula dapat menjaga inflasi Bali sesuai target. “UMKM maju tentu ekonomi di daerah tersebut dapat meningkat dan inflasi terjaga. UMKM berperan sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata praktisi ekonomi, Kusumayani, M.M. di Denpasar.

Ia menilai dengan mendorong UMKM naik kelas berorientasi ekspor dan digitalisasi maka ekonomi dapat tumbuh. UMKM di Bali pun diyakini merupakan sektor yang sangat prospektif untuk berkembang. Sebab UMKM di Pulau Dewata tergolong banyak dan bervariasi. Untuk itu ia berharap bank tidak ngeri menyalurkan kredit ke UMKM.

Sebelumnya Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho mengatakan salah satu upaya yang dilakukan bank sentral Bali adalah melakukan pengembangan UMKM berorientasi ekspor di sektor pertanian dan kelautan. Ia mencontohkan, BI mendukung penuh pengembangan komoditas kakao Bali termasuk sertifikasinya sehingga bisa diekspor. Harapannya dapat meningkatkan ekonomi petani dan masyarakat. Untuk itu pengembangan kakao maupun udang vaname perlu ada sinergi dengan semua pihak terkait.

Selain itu, Trisno menegaskan digitalisasi menjadi suatu keharusan khususnya bagi UMKM untuk dapat bertahan dan bersaing di masa pandemi Covid-19. Untuk itu sekaranglah saatnya untuk melakukan transformasi digital agar UMKM dapat bangkit kembali bahkan maju melesat. “Kita semua sepakat bahwa UMKM sebagai penopang perekonomian nasional maupun daerah sangat terdampak oleh Covid-19,” terangnya.

Ia mengakui di Bali, UMKM merupakan penopang perekonomian dengan jumlah mencapai 482 ribu mampu berkontribusi hingga 83,27 persen terhadap PDRB Bali.  Namun dengan adanya Covid-19, hampir seluruh UMKM di Bali mengalami penurunan kinerja penjualan. Hal ini terutama terjadi bagi UMKM yang belum memanfaatkan media sosial, website ataupun digital untuk saluran pemasarannya sehingga pemasaran masih berada di tingkat lokal saja.

“Untuk itu perlu penggalian ide dan inovasi, pemberdayaan local heroes dan menjadi inspirasi untuk melahirkan optimisme bagi UMKM-UMKM nasional khususnya di Bali sebagai penopang ekonomi di era new normal,” ujarnya. *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer