MENDENGAR nama mie terbang, mungkin sebagian orang akan penasaran. Seperti namanya, sajian mie ini memang melayang. Hal unik yang memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Mie terbang ini dapat ditemui di salah satu restoran di wilayah Renon, Denpasar. I Gusti Ngurah Bagus Krisna, pemilik restoran, mengakui mie terbang menjadi ikon dan daya tarik bagi pengunjung. Mie terbang disajikan dengan kuah lengkap dan tambahan pelengkap lainnya.
Di samping mie terbang, beberapa menu mie khas daerah di Indonesia juga ada di tempat itu, seperti mie goreng Aceh, mie kocok Bandung, mie nyemek, mie laksa dan pasta. “Yang membuat beda yaitu kami menyatukan berbagai jenis mie yang ada di Nusantara di tempat ini. Jadi, bagi pencinta mie cukup ke sini karena ada mie dari berbagai Nusantara termasuk mancanegara,” ungkapnya, Kamis (4/5).
Sajian mie Nusantara tidak meninggalkan rasa aslinya. Hanya, pihaknya lebih menyesuikan dengan lidah masyarakat lokal. Rasa yang ditawarkan lebih berani. Bagus Krisna juga mengaku memiliki inovasi lainnya di bidang mie, seperti Indomie yang diracik ala restoran yang diberi nama Rama House of Nudle.
Disinggung terkait awal mula ide membuka restoran di Renon, pria asli Tabanan ini menceritakan berawal dari dirinya yang pencinta mie. Sejak pandemi Covid-19 melanda, ia berpikir untuk membuka usaha yang mampu bertahan di setiap rintangan yaitu kuliner.
Harga yang ditawarkan setiap sajian mie mulai dari Rp35.000 per porsi. Ke depannya Bagus Krisna juga berencana mengembangkan varian rasa mie yang mengkombinasikan dengan menu kuliner Bali, semisal betutu atau lainnya. “Ini masih progres. Semoga bisa menghasilkan cita rasa yang bisa diterima masyarakat,” imbuhnya. *wid
